Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Mangrove Hitam (Rhizophora mucronata Lamk) Terhadap Bakteri Vibrio parahaemolyticus dan Streptococcus agalactiae
Main Author: | Septyara, Berlian |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135459/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/135459/ |
Daftar Isi:
- Antibiotik dapat menghambat atau membunuh mikroorganisme patogen. Seperti halnya bakteri Vibrio parahaemolyticus dan Streptococcus agalactiae yang menyebabkan timbulnya penyakit pada ikan. Namun, pemberian antibiotik secara berkala akan memberikan efek samping. Salah satu sumber bahan alami yang memiliki aktivitas antimikroba adalah daun Rhizophora mucronata Lamk. Kandungan senyawa yang terdapat dalam daun Rhizophora mucronata Lamk dapat menghambat pertumbuhan bakteri,karena mengandung senyawa tanin, terpenoid/steroid, flavonoid, alkaloid, dan saponin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak R.mucronata Lamk terbaik untuk menghambat V. parahaemolyticus dan S. agalactiae serta mendapatkan senyawa-senyawa bioaktif yang terkandung dalam R.mucronata Lamk. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium Biologi Universitas Negri Islam Malang, serta Laboratorium Kimia PUSPITEK LIPI Serpong pada Agustus 2014 sampai Juni 2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam penelitian ini terdapat 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan meliputi ekstraksi daun R.mucronata Lamk dengan menggunakan pelarut metanol dengan cara maserasi, uji Fitokimia, dan uji daya hambat ekstrak kasar. Penelitian utama meliputi Kromatografi kolom, KLT, uji daya hambat fraksi-fraksi, uji spektrofotometer UV-Vis dan uji LC-MS. Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktorial dengan 2 ulangan secara duplo. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa konsentrasi dan fraksi R.mucronata Lamk yang memberikan daya hambat terbaik terhadap V.parahaemolyticus dan S.agalactiae adalah Fraksi A dengan konsentrasi 20.000 ppm, dengan zona hambat rata-rata yang dihasilkan yaitu 0,67±0,02 mm dan1,73±0,17. Hasil identifikasi senyawa dugaan dengan spektrofotometri UV-Vis menunjukan tiga puncak serapan yaitu λ 209 nm yang diduga merupakan golongan saponin steroid, λ 415 nm yang merupakan flavonoid, dan λ 465 nm yang merupakan golongan terpenoid. Hasil Identifikasi senyawa dengan menggunakan LC-MS pada Rt. 1.3 diduga terdapat senyawa cevine dengan berat molekul 509 m/z merupakangolongan saponin steroid, santonin sebear 246 m/z yang merupakan golongan terpenoid, dan quercetin sebesar 302 m/z yang merupakan golongan flavonoid. Pada Rt. 1.6 ditemukan senyawa dugaan dengan berat massa sebesar 578 m/z diduga senyawa Procyanidin B1 dan Rhofolin yang merupakan senyawa golongan flavonoid. Pada Rt. 2.8 diduga senyawa yang ditemukan adalah chrysin dengan berat massa 254 m/z yang merupakan senyawa flavonoid, dan pada Rt 3.5 dengan berat massa 740m/z ditemukan senyawa dugaan yaitu Robinin yang juga merupakan golongan vi 8 flavonoid. Dengan demikian senyawa yang ditemukan pada fraksi A daun R.mucronata Lamk adalah golongan saponin, flavonoid dan terpenoid. Disarankan untuk menggunakan senyawa isolat murni dari daun Rhizophora mucronata Lamk sehingga dapat benar- benar teridentifikasi senyawa bioaktif apa aja yang terkandung dalam daun Rhizophora mucronata Lamk yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba. Disarankan pula untuk dilakukan penelitian dengan menggunakan uji FTIR dan uji NMR sehingga senyawa bioaktif yang ditemukan bisa mendapatkan hasil yang lebih valid.