Sintesis Rna Peridinin Chlorophyll Protein (Pcp) Pada Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata Dengan Sistem Kultur In Vivo
Main Author: | NicoRahmanCaesar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135434/7/ARTIKEL_NICO_RAHMAN_CAESAR_125080101111030.pdf http://repository.ub.ac.id/135434/8/LAPORAN_SKRIPSI_NICO_RAHMAN_CAESAR_125080101111030_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135434/ |
Daftar Isi:
- Nannochloropsis oculata merupakan salah satu jenis mikroalga yang juga banyak mengandung nutrisi dengan persentase sebagai berikut: protein 52,11%; karbohidrat 16,00% dan lemak 27,64% yang terdiri dari EPA (Eicosapentaenoic Acid) hingga 31,42% dan ARA/AA (Arachidonic Acid) 3,94% (Bentley et al., 2008). Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) dapat larut dalam air dan merupakan bagian dari protein. Berperan dalam proses fotosintesis. Bentuk rantai ini mempunyai fungsi fisiologis sebagai antioksidan, dimana pirenoid merupakan senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya benda asing atau radikal bebas (Weiss, et al, 2002 dalam Kuntari, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan cara pembuatan sintesis cDNA Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) pada N. oculata dengan teknik RT PCR. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan eksploratif. Penelitian deskriptif melakukan analisis hanya sampai pada taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistemik, sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan sedangkan penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan sesuatu yang baru berupa pengelompokan suatu gejala, fakta dan penyakit tertentu. Penelitian deskriptif eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan suatu fenomena, dalam penelitian ini tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tapi hanya menggambarkan apa adanya suatu variable, gejala atau keadaan (Arikunto, 2002). Hasil perhitungan kepadatan sel N. oculata tertinggi pada kultur Toples adalah 728 x 104 sel/ml. Kepadatan tertinggi pada kultur Carboy adalah 772 x 104 sel/ml. Dan kepadatan tertinggi pada kultur Intermediate adalah 260 x 104 sel/ml. Hasi pengukuran kualitas air pada kultur skala laboratorium diperoleh nilai suhu sebesar 22oC, pH 8 dan salinitas 33 ppt, sedangkan pada kultur skala intermediet diperoleh nilai suhu sebesar 26-29oC, pH 8-8,5 dan salinitas 34-35 ppt. Kualitas air yang digunakan selama kultur tersebut, berada pada kisaran optimal untuk pertumbuhan N. oculata. Berdasarkan hasil pengukuran total RNA hasil isolasi diperoleh hasil mg/ml. Hasil pengukuran menunjukkan hasil yang baik, hal ini dikarenakan penggunaan kit. Untuk menghasilkan sintesis cDNA Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) maka dalam penelitian ini menggunakan teknik Reverse Transciption PCR (RT – PCR). Hasil visualisasi gel elektroforesis menujukkan hasil fragmen DNA sepanjang 310 bp, sesuai dengan panjang gen Peridinin Chlorophyll Protein (PCP) yang dijadikan referensi (GenBank). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sintesi RNA Peridinin Chlorophyl Protein (PCP) pada N. oculata berhasil dilakukan dengan menggunakan teknik Reverse Transciption PCR (RT – PCR). Hasil visualisasi gel elektroforesis menggunakan UV Transluminator menunjukkan bahwa cDNA yang berhasil disintesis memiliki panjang pita sebesar 310 bp.