Variasi Perbedaan Persentase Tepung Maggot (Hermetia Illucens) Pada Formulasi Pakan Terhadap Daya Cerna Ikan Baung (Hemibagrus Nemurus)
Main Author: | MeiNovicaSipayung |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135417/1/ARTIKEL.pdf http://repository.ub.ac.id/135417/2/SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/135417/ |
Daftar Isi:
- Ikan baung (Hemibagrus nemurus) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang hidup di beberapa sungai di Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan. Ikan ini berpotensi dibudidayakan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Ketersediaan ikan baung sebagai bahan pangan masyarakat sebagian besar masih berasal dari hasil tangkapan di alam. Semakin meningkatnya minat konsumen ikan baung maka akan mendorong penangkapan yang berlebihan. Hal ini dapat mengurangi ketersediaan ikan baung di alam. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pengembangan usaha budidaya ikan baung (Akbar dan Agussyarif, 2013). Dalam usaha budidaya ikan, kualitas pakan merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan budidaya ikan. Kardana et al. (2012), menyatakan berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pemanfaatan tepung maggot sebagai pengganti tepung ikan terhadap beberapa jenis ikan air tawar yaitu benih ikan nila, ikan lele dan ikan hias balashark, dimana tingkat pemanfaatan tepung maggot sebagai pengganti dengan kombinasi berbeda-beda memperoleh hasil yang cukup memuaskan. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian pengaruh dari substitusi tepung maggot terhadap daya cerna ikan baung. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh dan persentase terbaik dari subtitusi tepung maggot terhadap tepung ikan dalam formulasi pakan pada daya cerna ikan baung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari -Mei 2016 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dan rancangan penelitian berupa Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan yaitu A (substitusi 0%), B (substitusi 10%), C (substitusi 20%), D (substitusi 30%) dan E (substitusi 40%) dengan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter utama yang diamati adalah daya cerna protein, daya cerna lemak dan daya cerna energi. Sedangkan parameter penunjang yang diamati adalah kualitas air (suhu, pH, DO dan TAN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan substitusi tepung maggot (Hermetia illucens) terhadap tepung ikan dalam formula pakan dengan persentase yang berbeda memberikan pengaruh pada daya cerna protein, lemak, dan energi (p<0,05). Masing-masing data menunjukkan grafik polinomial dengan pola kuadratik. Untuk daya cerna protein akan optimum ketika digunakan persentase tepung maggot sebesar 29,41% yang akan menghasilkan daya cerna protein sebesar 80,29%, daya cerna lemak akan optimum pada persentase tepung maggot sebesar 32,80% yang akan menghasilkan daya cerna lemak sebesar 91,20 dan daya cerna energi akan optimum pada persentase tepung maggot sebesar 26,51% yang akan menghasilkan nilai daya cerna energi sebesar 74,92%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase substitusi tepung maggot terhadap tepung ikan bisa digunakan hingga 32,80%.Selama penelitian kualitas air (suhu, pH, DO, dan TAN) memiliki nilai kisaran yang optimum bagi kelangsungan hidup ikan baung.