Pengaruh Penambahan Kulit Pisang Kepok (Musa Paradiasca L.) Terfermentasi Dalam Pakan Lengkap Terhadap Kandungan Nutrisi Dan Kecernaan Secara In Vitro
Main Author: | Putra, Gassa Yanuar |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13539/1/Gassa%20Yanuar%20Putra.pdf http://repository.ub.ac.id/13539/ |
Daftar Isi:
- Pakan merupakan salah satu aspek keberhasilan di sektor industri peternakan yang memiliki prosentase 70% dari biaya produksi. Pakan ruminansia dibagi menjadi 2 macam yaitu hijauan dan konsentrat. Hijauan memiliki kendala terkait dengan ketersediaan yang bergantung musim dan kebutuhan akan hijauan harus dipenuhi untuk menunjang produktivitas ternak. Diperlukan upaya untuk mengatasi keterbatasan pakan hijauan dengan pemanfaatan pakan alternatif dari limbah pertanian, limbah perkebunan maupun limbah agroindustri yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak alternatif melalui teknologi pengolahan pakan. Salah satu jenis limbah perkebunan yang bisa dimanfaatkan adalah kulit pisang kepok. Kandungan nutrisi yang rendah pada pisang kepok diperlukan teknik pengolahan untuk memperbaiki kandungan nutrisi. Teknik pengolahan yang bisa digunakan adalah dengan cara fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan kulit pisang kepok (Musa paradiasca L.) terfermentasi dalam pakan lengkap terhadap kandungan nutrisi dan kecernaan secara in vitro serta menentukan perlakuan yang menghasilkan kandungan nutrisi dan kecernaan yang terbaik . Materi Penelitian adalah kulit pisang kepok merah, pollard, EM4 Peternakan, konsentrat, rumput gajah, daun gamal dan cairan rumen yang di ambil dari sapi berfistula. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Adapun perlakuan tersebut adalah P0 : Konsentrat 40% + Hijauan (R. Gajah + Gamal) 60%, P1 : Konsentrat 40% + Hijauan (R. Gajah + Gamal) 60 %+ K. Pisang Fermentasi 5%, P2 : Konsentrat 40% + Hijauan (R. Gajah + Gamal) 60% + K. Pisang Fermentasi 10%, P3 : Konsentrat 40% + Hijauan (R. Gajah + Gamal) 60% + K. Pisang Fermentasi 15%, P4 : Konsentrat 40% + Hijauan (R. Gajah + Gamal) 60% + K. Pisang Fermentasi 20%. Variabel yang diamati yaitu kandungan nutrisi, kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Pembuatan fermentasi kulit pisang kepok dilakukan dengan penambahan pollard 10% dan EM 6% dan disimpan selama 1 minggu. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam, apabila terdapat perbedaan dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan nutrisi bahan kering, serat kasar, protein kasar dan lemakv kasar. Hasil tiap perlakuan berturut-turut adalah BK: 21,30; 20,61; 20,47; 19,60; dan 19,31%, SK: 23,18; 22,92; 22,29; 21,33; dan 19,92%, PK: 15,9; 15,61; 15,21; 14,12; dan 14,66%, LK: 3,54; 4,29; 5,19; 5,23; dan 5,45%. Pengaruh yang nyata (P<0,05) ditunjukkan pada kandungan bahan organik dan kandungan abu. Hasil kandungan BO tiap perlakuan berturutturut adalah 89,74; 89,63; 90,01; 89,93; dan 89,61%. Kandungan abu tiap perlakuan berturutturut 10,27; 10,38; 9,99; 10,07; dan 10,39%. Penambahan kulit pisang kepok terfermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Nilai KcBK tertinggi pada P0 yaitu 53,54 disusul oleh P1 (49,31), P2 (47,28), P3 (47,12) dan P4 (46,18%). Nilai KcBO tertinggi dihasilkan oleh P0 sebesar 60,51 disusul oleh P1 (58,48), P2 (56,18), P3 (55,65) dan P4 (53,66). Penurunan nilai KcBK dan KcBO dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti protein kasar, serat kasar dan lemak kasar. Penambahan kulit pisang kepok terfementasi sampai 20% dalam pakan lengkap menuurunkan kandungan nutrisi (BK, BO, PK ,SK dan Abu) kecuali lemak kasar dan menurunkan kecernaan bahan kering (KcBK) dan kecernaan bahan organik (KcBO). Perlakuan terbaik adalah P1 dengan penambahan kulit pisang kepok terfermentasi sebesar 5%. Saran penelitian adalah penambahan kulit pisang kepok sebagai pakan ternak ruminansia bisa digunakan tanpa proses fermentasi