Potensi Bakteri Pada Serasah Tanaman Pinus Di Ub Forest Sebagai Bioremediator Bagi Tanaman Jagung Tercemar Herbisida Glifos
Main Author: | Hariadi, Cukup |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13537/1/CUKUP%20HARIADI.pdf http://repository.ub.ac.id/13537/ |
Daftar Isi:
- Herbisida adalah pestisida yang sering digunakan petani untuk mengendalikan gulma. Namun, penggunaan herbisida glifosat yang berlebih dapat menyebabkan penumpukan residu dan pada akhirnya akan berakibat bagi terjadinya degradasi lahan. Salah satu cara untuk menanggulangi kerugian petani akibat degradasi lahan yang disebabkan herbisida glifosat dapat dilakukan dengan bioremediasi. Tanaman pinus yang terdapat di UB Forest menyumbangkan serasah yang sangat melimpah namun kurang dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi bakteri dari serasah tanaman pinus sebagai bioremediator lahan tercemar herbisida glifosat. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dan Green House Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya selama 5 bulan dari bulan Februari 2018 - Juni 2018. Tahapan penelitian yaitu pengambilan serasah tanaman pinus, eksplorasi dan isolasi bakteri, seleksi bakteri secara in vitro, uji efektivitas bakteri pendegradasi herbisida terhadap tanaman jagung secara in vivo, dan identifikasi bakteri terseleksi. Hasil eksplorasi bakteri dari serasah tanaman pinus didapatkan 48 isolat bakteri. Pada tahap seleksi 19 isolat bakteri mampu hidup pada medium mengandung herbisida glifosat dan hasil uji hipersensitif pada tanaman tembakau menunjukkan bahwa 10 isolat bakteri tidak bersifat patogen. Identifikasi bakteri diketahui bahwa isolat P8A, P8B dan P8E yaitu Pantoea sp., isolat P8C, P8E, P8F, P8K, P9G yaitu Erwinia sp. dan isolat P8O yaitu Pseudomonas sp. Hasil dari semua variabel pertumbuhan yang diamati meliputi tinggi tanaman, panjang akar, berat basah dan berat kering perlakuan dengan menggunakan isolat bakteri P8O menunjukkan hasil yang berbeda nyata dibandingkan dengan perlakuan menggunakan isolat bakteri lainnya dan kontrol herbisida glifosat.