Status Hematologi Dan Mikronuklei Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Terjangkit Ektoparasit Dan Endoparasit (Koi Herpes Virus (Khv)) Pada Kolam Pemeliharaan Di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Blitar

Main Author: IchaSriagusdini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135350/1/Laporan_Skripsi_ICHA_SRIAGUSDINI_125080107111011_MSP.pdf
http://repository.ub.ac.id/135350/
ctrlnum 135350
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/135350/</relation><title>Status Hematologi Dan Mikronuklei Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Terjangkit Ektoparasit Dan Endoparasit (Koi Herpes Virus (Khv)) Pada Kolam Pemeliharaan Di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Blitar</title><creator>IchaSriagusdini</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditi ikan air tawar yang penting, karena selain dijadikan sebagai konsumsi ikan ini juga mudah dibudidayakan. Budidaya ikan pada kolam tak lepas dari adanya penyakit seperti parasit, bakteri dan virus. Parasit yang sering menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) adalah KHV (Koi Herper Virus). KHV merupakan penyakit viral pada koi mas dan koi yang sangat menular, menginfeksi senua umur atau ukuran. Kesehatan ikan dapat dilihat dengan memantau sel dan cairan darah atau melihat status hematologi dari ikan mas. Dari beberapa perubahan inti sel yang paling sering muncul dan paling mudah diamati adalah mikronuklei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status hematologi dan mikronuklei pada ikan mas yang terjangkit KHV juga dapat menanggulangi penyebab terjadinya ektoparasit dan KHV. Keguanaan dari penelitian ini yaitu menambah wawasan mengenai kesehatan ikan melalui status hematologi dan mikronuklei yang dapat digunakan sebagai indikator serta menjaga perairan. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Dari hasil penelitian pada ikan mas yang terjangkit KHV diperoleh nilai leukosit tertinggi pada pengamatan pertama yaitu 198000 sel/mm3. Nilai eritrosit tertinggi pada pengamatan ketiga yaitu adalah 1.240.000 sel/mm3. Sedangkan hemoglobin tertinggi pada pengamatan ketiga yakni 5 gram/% dan nilai hamatokrit tertinggi juga terdapat pada pengamatan ketiga yaitu adalah 17%. Nilai eritrosit berbanding lurus dengan niali hemoglobin dan hematokrit. Hasil mikronuklei pada ikan mas yang terjangkit KHV rata-rata nilai tertinggi diperoleh pada pengamatan kedua yaitu 201,1/1000 sel. Pengamatan parameter kualitas air pada kolam pemeliharaan ikan mas yang terjangkit KHV pada suhu rata-rata yang didapatkan 26 oC. Pengukuran pH selama penelitian rata-rata 8, sedangkan pengukuran kecerahan rata-rata yang didapatkan selama penelitian adalah 32.5 cm. DO rata-rata yang didapatkan selama penelitian adalah 7.43 mg/L, sedangkan pada pengukuran karbondioksida diperoleh rata-rata 4 mg/L. Pengamatan kualitas air suhu, pH, kecerahan, DO dan karbondioksida masih dalam baku mutu yang ditoleransi. Nilai pengukuran nitrit selama penelitian rata-rata 0.191 mg/L,pengukuran amonia rata-rata yang diperoleh adalah 0.3726 dan pengukuran BOD pada kolam pemeliharaan ikan mas yang terjangkit KHV rata-rata 4.729 mg/L. Dari hasil nitrit, amonia dan BOD sudah melampaui ambang batas baku butu, sehingga tergolong tercemar rendah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status hematologidan mikronuklei pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang terjangkit ektoparasit dan endoparasit (KHV) di kolam pemeliharaan di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar secara umum kurang baik. Karena status hematolgi yang dilihat dari jumlah leukosit dan eritrosit. Sedangkan pada pengamatan kualitas air tergolong tercemar rendah karena ada beberapa parameter kualiatas air yang melebihi baku mutu. Dalam penelitian ini, disarankan pada kolam BBI Babadan supaya mengontrol kondisi kualitas air baik nitrit, amonia dan lainnya, dan dilakukan penegcekan ikan agar terhindar dari penyakit, sehingga ikan mas dapat tumbuh secara optimal.</description><date>2016-08-05</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/135350/1/Laporan_Skripsi_ICHA_SRIAGUSDINI_125080107111011_MSP.pdf</identifier><identifier> IchaSriagusdini (2016) Status Hematologi Dan Mikronuklei Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Terjangkit Ektoparasit Dan Endoparasit (Koi Herpes Virus (Khv)) Pada Kolam Pemeliharaan Di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2016/611/051608164</relation><recordID>135350</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author IchaSriagusdini
title Status Hematologi Dan Mikronuklei Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Yang Terjangkit Ektoparasit Dan Endoparasit (Koi Herpes Virus (Khv)) Pada Kolam Pemeliharaan Di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Blitar
publishDate 2016
isbn 1250801071110
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/135350/1/Laporan_Skripsi_ICHA_SRIAGUSDINI_125080107111011_MSP.pdf
http://repository.ub.ac.id/135350/
contents Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu komoditi ikan air tawar yang penting, karena selain dijadikan sebagai konsumsi ikan ini juga mudah dibudidayakan. Budidaya ikan pada kolam tak lepas dari adanya penyakit seperti parasit, bakteri dan virus. Parasit yang sering menyerang ikan mas (Cyprinus carpio) adalah KHV (Koi Herper Virus). KHV merupakan penyakit viral pada koi mas dan koi yang sangat menular, menginfeksi senua umur atau ukuran. Kesehatan ikan dapat dilihat dengan memantau sel dan cairan darah atau melihat status hematologi dari ikan mas. Dari beberapa perubahan inti sel yang paling sering muncul dan paling mudah diamati adalah mikronuklei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui status hematologi dan mikronuklei pada ikan mas yang terjangkit KHV juga dapat menanggulangi penyebab terjadinya ektoparasit dan KHV. Keguanaan dari penelitian ini yaitu menambah wawasan mengenai kesehatan ikan melalui status hematologi dan mikronuklei yang dapat digunakan sebagai indikator serta menjaga perairan. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Dari hasil penelitian pada ikan mas yang terjangkit KHV diperoleh nilai leukosit tertinggi pada pengamatan pertama yaitu 198000 sel/mm3. Nilai eritrosit tertinggi pada pengamatan ketiga yaitu adalah 1.240.000 sel/mm3. Sedangkan hemoglobin tertinggi pada pengamatan ketiga yakni 5 gram/% dan nilai hamatokrit tertinggi juga terdapat pada pengamatan ketiga yaitu adalah 17%. Nilai eritrosit berbanding lurus dengan niali hemoglobin dan hematokrit. Hasil mikronuklei pada ikan mas yang terjangkit KHV rata-rata nilai tertinggi diperoleh pada pengamatan kedua yaitu 201,1/1000 sel. Pengamatan parameter kualitas air pada kolam pemeliharaan ikan mas yang terjangkit KHV pada suhu rata-rata yang didapatkan 26 oC. Pengukuran pH selama penelitian rata-rata 8, sedangkan pengukuran kecerahan rata-rata yang didapatkan selama penelitian adalah 32.5 cm. DO rata-rata yang didapatkan selama penelitian adalah 7.43 mg/L, sedangkan pada pengukuran karbondioksida diperoleh rata-rata 4 mg/L. Pengamatan kualitas air suhu, pH, kecerahan, DO dan karbondioksida masih dalam baku mutu yang ditoleransi. Nilai pengukuran nitrit selama penelitian rata-rata 0.191 mg/L,pengukuran amonia rata-rata yang diperoleh adalah 0.3726 dan pengukuran BOD pada kolam pemeliharaan ikan mas yang terjangkit KHV rata-rata 4.729 mg/L. Dari hasil nitrit, amonia dan BOD sudah melampaui ambang batas baku butu, sehingga tergolong tercemar rendah. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu status hematologidan mikronuklei pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang terjangkit ektoparasit dan endoparasit (KHV) di kolam pemeliharaan di Desa Babadan, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar secara umum kurang baik. Karena status hematolgi yang dilihat dari jumlah leukosit dan eritrosit. Sedangkan pada pengamatan kualitas air tergolong tercemar rendah karena ada beberapa parameter kualiatas air yang melebihi baku mutu. Dalam penelitian ini, disarankan pada kolam BBI Babadan supaya mengontrol kondisi kualitas air baik nitrit, amonia dan lainnya, dan dilakukan penegcekan ikan agar terhindar dari penyakit, sehingga ikan mas dapat tumbuh secara optimal.
id IOS4666.135350
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:06:51Z
last_indexed 2021-10-28T07:24:47Z
recordtype dc
_version_ 1751454900076675072
score 17.538404