Daftar Isi:
  • Desa Sumber Ngepoh adalah salah satu desa di Kecamatan Lawang yang terkenal sebagai desa yang petaninya menggunakan sistem pertanian organik dan menetapkan padi sebagai komoditi utamanya. Luas panen padi organik dan semi organik di desa ini kurang lebih sebesar 125 ha. Penyediaan input usahatani padi dengan sistem pertanian organik dibuat sendiri oleh petani. Benih, pupuk organik, pestisida tidak diperoleh di pasaran seperti halnya pertanian konvensional. Pertanian konvensional dengan input usahatani seperti benih hibrida, pupuk dan pestisida sintesis sudah tertera dengan jelas komposisi dan kandungannya sehingga dapat petani dapat memperoleh jaminan mutu dari input usahatani. Berbeda dengan pertanian konvensional, padi organik tidak memiliki jaminan mutu untuk benih, pupuk, dan pestisida yang digunakan karena petani membuat secara mandiri. Petani membuat input usahatani padi organik berdasarkan pengalamannya saja (trial and error). Tidak adanya penjaminan mutu membuat petani tidak memiliki acuan yang tepat terkait takaran penggunaan input usahatani padi organik. Petani harus mempertimbangkan secara teliti bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya dan hasil yang dicapai dalam kegiatan usahataninya. Kajian mengenai efisiensi alokatif penting dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi organik. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis pendapatan usahatani padi organik di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, (2) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap usahatani padi organik di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dan (3) Menganalisis penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi organik yang efisien secara alokatif di Desa Sumber Ngepoh, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan analisis biaya, pendapatan dan penerimaan untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani yang diterima oleh petani padi. Adapun alat analisis yang digunakan adalah fungsi produksi Cobb-Douglas untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi. Kemudian analisis nilai produk marginal sama dengan harga input untuk mengetahui tingkat efisiensi alokatif usahatani padi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pemerintah dan dinas pertanian dapat bersinergi merumuskan kebijakan yang dapat membantu mencapai kesejahteraan petani. Petani juga diharapkan mampu meningkatkan produktivitasnya sehingga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan. Berdasarkan hasil analisis diperoleh rata-rata biaya usahatani padi organik setiap hektar dalam satu kali musim tanam di Desa Sumber Ngepoh terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Besarnya biaya tetap usahatani padi organik adalah dikeluarkan petani dalam melakukan usahatani padi organik per hektar per musim tanam adalah Rp 7.132.729. Penerimaan usahatani padi organik sebesar Rp 26.065.200 Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp18.932.417 sehingga memperoleh R/C ratio sebesar 3,65. Usahatani padi organik di daerah penelitian layak untuk dikembangkan karena nilai R/C ratio lebih dari 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi organik di Desa Sumber Ngepoh adalah benih dan pupuk organik. Kedua faktor produksi ini memiliki pengaruh positif terhadap produksi usahatani padi organik. Hal ini menunjukkan bahwa setiap penambahan input berupa benih dan pupuk organik berpengaruh terhadap peningkatan jumlah produksi. Hasil analisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi organik di Desa Sumber Ngepoh menunjukkan bahwa variabel benih memiliki nilai NPMxi/Pxi sebesar 0,65. Penggunaan benih optimal di daerah penelitian adalah 30,87 kg/ha/musim tanam sedangkan rata-rata penggunaan benih oleh petani responden adalah 47,88 kg/ha/musim tanam. Variabel pupuk organik memiliki nilai NPMx/Px kurang dari 1, yang berarti penggunaan pupuk organik tidak efisien dan harus dikurangi. Penggunaan pupuk organik yang optimal adalah sebesar 6,71 kw/ha/musim tanam Berdasarkan hasil penelitian pada petani padi organik di Desa Sumber Ngepoh hendaknya mengalokasikan benih sebesar 30,87 kg/ha/musim tanam untuk mencapai produksi yang maksimal sehingga petani mendapatkan pendapatan yang optimal. Selain itu petani juga bisa mengurangi penggunaan pupuk organik untuk meminimalisir biaya produksi. Penggunaan input benih yang efisien dapat meningkatkan pendapatan dari Rp 18.932.471 menjadi 19.051.539 dan penggunaan input pupuk organik yang efisien dapat meningkatkan pendapatan dari 18.932.471 menjadi 20.329.688. Kemudian sebaiknya penyuluhan oleh Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Lawang bisa lebih difokuskan kepada penggunaan faktor-faktor produksi usahatani yang efisien sehingga produksi yang dicapai dapat optimal.