Pengaruh Konsentrasi (Kadar) Sari Bawang Putih (Allium Sativum L.) Dalam Pengencer Andromed Terhadap Kualitas Semen Kambing Boer Setelah Pengenceran
Main Author: | Raafi, Akhmad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/13530/1/Akhmad%20Raafi.pdf http://repository.ub.ac.id/13530/ |
Daftar Isi:
- Umbi bawang putih mengandung senyawa organosulfur yang bersifat antioksidan, sehingga sering dimanfaatkan sebagai bahan obat, baik dikonsumsi secara langsung maupun dalam bentuk minyak. Salah satu senyawa organosulfur dalam bawang putih yang dapat berperan sebagai antioksidan adalah senyawa allyl sulfide. Penambahan sari bawang putih ke dalam pengencer dimungkinkan dapat menangkal keberadaan radikal bebas yang dapat menurunkan kualitas spermatozoa. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas semen kambing Boer dalam pengencer andromed dengan penambahan sari bawang putih (Allium sativum L.) setelah pengenceran. Selain itu, juga menentukan konsentrasi (kadar) sari bawang putih yang optimal dalam pengencer Andromed. Materi penelitian semen kambing Boer didapatkan dari Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, dengan dilakukan penampungan semen dan dievaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Pengamatan dilakukan setelah semen diencerkan dengan pengencer Andromed. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari empat perlakuan dari sari bawang putih 0%, 1%, 2%, 3% dengan 6 kali ulangan. Variabel yang diukur adalah motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran. Selanjutnya dilakukan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tingkat penambahan sari bawang putih sebanyak 0%, 1%, 2%, 3% terjadi penurunan, akan tetapi pada pemberian sebanyak 1% (P1) memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap kualitas semen kambing Boer. Pada motilitas individu diperoleh hasil rataan persentase sebesar 63,33±2,58%. Viabilitas sebesar 71,60±0,97%. Abnormalitas sebesar 3,08±0,27%. Integritas mebran sebesar 55,30±0,43%. Sedangankan pada penambahan sari bawang putih sebanyak 2% (P2) dan 3% (P3) tidak mampu mempertahankan kualitas semen kambing Boer sehingga diperoleh hasil rataan persentase motilitas individu, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran yang lebih rendah. Disimpulkan bahwa ditinjau dari penambahan sari bawang putih sebanyak 1% pada pengencer andromed mampu mempertahankan kualitas semen kambing Boer lebih baik dibandingkan dengan penambahan bawang putih sebanyak 2% dan 3% dilihat dari motilitas, viabilitas, abnormalitas, dan integritas membran semen kambing Boer setelah pengenceran