Studi Perubahan Luasan Terumbu Karang Dengan Menggunakan Data Penginderaan Jauh Di Perairan Pulau Pramuka Kepulauan Seribu, Jakarta
Main Author: | TaufikRivaiIrkhami |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135289/1/ARTIKEL_SKRIPSI-TAUFIK_RIVAI_IRKHAMI-115080601111037-ILMU_KELAUTAN-FPIK-UB.pdf http://repository.ub.ac.id/135289/2/SKRIPSI-TAUFIK_RIVAI_IRKHAMI-115080601111037-ILMU_KELAUTAN-FPIK-UB.pdf http://repository.ub.ac.id/135289/ |
Daftar Isi:
- Pulau Pramuka terletak dalam zona pemukiman yang menjadi pusat pemerintahan di kepulauan seribu. Di Pulau Pramuka terdapat wisata alam yang paling diminati yaitu wisata bahari terumbu karang, Pulau Pramuka memiliki daftar kunjungan wisatawan rata-rata 231.020 jiwa pada tahun 2001-2010, sedangkan lonjakan terjadi pada tahun 2011 dimana kunjungan mencapai 558,998 jiwa dan 2013 mencapai 1,482 jiwa, selain itu Pulau Pramuka memiliki kepadatan penduduk yang padat dan menjadikan pulau ini menjadi pulau dengan kepadatan penduduk ke 2 terpadat di Kepulauan Seribu setelah Pulau Panggang. Banyaknya aktivitas manusia disekitar Pulau Pramuka akan berdampak langsung ataupun tidak langsung terhadap ekosistem terumbu karang, hal ini dikarenakan terumbu karang merupakan biota yang sangat rentan terhadap gangguan dan perubahan kondisi di sekitarnya. Pemantauan terumbu karang dilakukan dengan menggunakan data penginderaan jauh, karena dengan menggunakan data pengainderaan jauh membuat proses pemantauan menjadi lebih efisien dalam sekala waktu dan biaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey lapangan “Stop and Go”, Pengolahan data Spasial dan non-spasial, dan Stastistik Perubahan Luasan. Pada pengolahan data spasial yaitu menggunakan data penginderaan jauh dari cira satelit Landsat 7 tahun 2002,2003 dan Landsat 8 tahun 2013, 2014 dan 2015. Data non-spasial yaitu berupa data pengambilan parameter lingkungan perairan. Statistik perubahan luasan yang digunakan adalah metode Trend Linear. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini berdasarkan kriteria ekosistem terumbu karang Pulau Pramuka dari Kepmen LH No. 4 Tahun 2001 yaitu kondisi ekosistem terumbu karang dalam keadaan sedang, namun Luasannya berkurang di setiap tahunnya. Total luasan yang berkurang dari tahun 2002 hingga 2015 adalah 234.288 m2. Hubungan pengurangan luasan dengan parameter lingkungan dapat berkaitan, namun perubahan kondisi parameter lingkungan Pulau Pramuka dari tahun 1999 hingga tahun 2015 masih dapat ditoleransi oleh terumbu karang Pulau Pramuka. Kemungkinan penyebab pengurangan luasan terumbu karang yaitu dari aktivitas manusia diantaranya: Spot Diving dan Snorkling, reklamasi pantai dan aktivitas nelayan seperti jangkar, pematahan karang untuk mencari ikan hias. Sedangkan dari faktor alam tidak ditemukan faktor-faktor yang kemungkinan mengancam ekosistem terumbu karang.