Estimasi Stok Karbon Dan Penyerapan Co2 Mangrove Pesisir Kabupaten Lamongan, Jawa Timur
Main Author: | NoviantiPutri |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135281/1/ARTIKEL_NOVIANTI_PUTRI_125080600111042.pdf http://repository.ub.ac.id/135281/2/SKIRIPSI_NOVIANTI_PUTRI_125080600111042.pdf http://repository.ub.ac.id/135281/ |
Daftar Isi:
- Karbondioksida (CO 2 ) merupakan salah satu gas rumah kaca (GRK) yang memberi andil paling besar terhadap peningkatan rata - rata suhu udara di dunia. Mangrove merupakan komunitas tumbuhan terbesar di wilayah pesisir, yang memiliki potensi sebagai mitigasi terhadap dampak perubahan iklim yaitu sebagai penyimpan dan penyerap karbon yang baik dibandingkan dengan hutan tropis dan subtropis lainnya. Namun sebagian masyarakat pesisir dalam memenuhi kebutuhan hidupnya telah melakukan kegiatan alih fungsi lahan (mangrove) menjadi tambak, permukiman, industri, dan penebangan oleh masyarakat untuk berbagai kepentingan. Penelitian dilakukan pada 25 - 28 Maret 2016 di pesisir Kabupaten Lamongan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui estimasi stok karbon mangrove yang tersimpan dalam bentuk biomassa dan penyerapan CO 2 di Pesisir Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pengambilan data dan sampel penelitian dilakukan pada empat lokasi yaitu Kandang Semangkon, Muara Bengawan Solo Sedayu, Labuhan Timur dan Pantai Kotang. Setiap stasiun terdiri dari tiga transek dengan tiga plot yang memiliki ukuran yang berbeda, pengukuran DBH kategori pohon dan pengukuran kayu mati dilakukan pada plot 10 x 10 m 2 , pengukuran DBH kategori belta pada plot 5 x 5 m 2 dan plot 1 x 1 m 2 untuk pengambilan sampel semai dan serasah. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan total stok karbon pesisir Kabupaten Lamongan sebesar 181,3 ton C/ha dengan penyerapan CO 2 sebesar 473,01 ton CO 2 /ha. Stok karbon paling tinggi ditemukan di Pantai Kotang sebesar 72,57 ton C/ha. Sedangkan stok karbon terendah ditemukan di Muara Bengawan Solo Sedayu sebesar 10,19 ton C/ha. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan Rhizophora apiculata mempunyai kemampuan paling tinggi dalam menyimpan dan menyerap karbon dan didukung oleh kondisi kelimpahan jenis tersebut yang tinggi di lokasi penelitian.