Peningkatan Performa Produksi Itik Pedaging Hibrida Dengan Penggunaan Pakan Bentuk Basah Dan Bentuk Kering

Main Author: Arizki, Mufarrijal
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/13526/1/Mufarrijal%20Arizki.pdf
http://repository.ub.ac.id/13526/
Daftar Isi:
  • Itik Hibrida merupakan salah satu jenis itik pedaging di Indonesia yang berasal dari persilangan antara itik Peking dan Mojosari. Penampilan produksi itik pedaging dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya pakan. Biaya pemeliharaan Itik umumnya 60-70% adalah biaya pakan. Selain kandungan nutrisi pakan, pola pemberian pakan juga mempengaruhi dari performa itik pedaging yang dipelihara. Pola pemberian pakan yang umum dilakukan adalah dalam bentuk basah dan kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui pengaruh pemberian pakan bentuk basah dan pakan bentuk kering pada performa produksi itik pedaging yang hibrida. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi peternak tentang bentuk pakan yang lebih efisien dalam pemeliharaan itik pedaging. Materi yang digunakan pada penelitian adalah itik pedaging jenis Hibrida yang berjumlah 120 ekor berjenis kelamin jantan. Penelitian berlokasi di desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pengamatan dan pengambilan data dilakukan selama 44 hari. Penelitian ini menggunakan 2 jenis pakan komersil yaitu pakan fase starter yang diproduksi oleh PT. Cargill dan fase layer yang diproduksi oleh PT. New Hope Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan. Data yang diperoleh kemudian di uji dengan menggunakan Uji-T. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Hasil analisis menggunakan Uji-T didapatkan hasil bahwa penggunaan pakan bentuk basah dan pakan bentuk kering tidak berbeda nyata (P>0,05) pada tingkat konsumsi pakan dengan rataan pakan bentuk basah sebesar 95,9875 g/ekor/hari dan pakan bentuk kering sebesar 85,045 g/ekor/hari. Terdapat perbedaan sangat nyata (P<0,01) pada pertambahan bobot badan itik pada pakan basah sebesar 1110,86 g/ekor dan pakan bentuk kering sebesar 864,36 g/ekor. Pada nilai konversi pakan terdapat perbedaan sangat nyata (P<0.01) pada dua perlakuan pakan bentuk basah dan bentuk kering. Nilai konversi pada pakan bentuk basah sebesar 3,871 dan pakan bentuk kering sebesar 4,481. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pakan bentuk basah lebih efektif untuk meningkatkan performa produksi itik pedaging Hibrida. Saran dari penelitian ini adalah peternak dapat menggunakan pakan bentuk basah untuk membantu meningkatkan performa produksi itik pedaging yang dipelihara