Identifikasi Bakteri Di Kolom Air Budidaya Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Dengan Sistem Semiflok
Daftar Isi:
- Negara Indonesia adalah salah satu negara kepulauan di dunia yang memiliki 2.7 juta kilometer persegi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) diantaranya hampir 75 % merupakan wilayah perairan pesisir dan lautan. Salah satu budidaya udang air payau saat ini yang sedang berkembang pesat, sangat potensial, serta mempunyai prospek yang besar dalam meningkatan devisa negara adalah usaha budidaya udang vannamei. Udang vannamei ( Litopenaeus vannamei ) merupakan salah satu jenis udang yang mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan spesies budidaya udang lainnya. Padat penebaran yang tinggi pada budidaya intensif udang vannamei memberikan dampak negatif pada perairan tambak yaitu menyebabkan kualiatas perairan akan menurun karena sisa pakan yang tidak termakan dan feses yang mengendap didasar perairan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian ini untuk mengetahui bakteri-bakteri yang berperan dalam membantu menguraikan bahan organik yang ada di kolom air budidaya intensif udang vannamei ( Litopenaeus vannamei ) dengan sistem semiflok yang memiliki kadar nitrit tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui morfologi dan jenis-jenis bakteri yang ditemukan di kolom air tambak intensif pada budidaya udang vannamei ( L. vannamei ) sistem semiflok . Penelitian ini dilaksanakan di tambak UD. Berkat Jaya, Desa Blimbingsari Kecamatan Rogojampi Banyuwangi, Jawa Timur dan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya pada bulan Mei 2016. Metode dalam analisa sampel pada penelitian ini adalah metode insitu dan exsitu . Metode insitu mencakup analisa sampel kualitas air dan pengambilan bakteri yang dilakukan di penelitian lapang sedangkan metode exsitu menganalisa sampel bakteri yang dilakukan di Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil perhitungan jumlah bakteri pada petak 4(A) yaitu 143 x 10 5 CFU/ml, pada petak 4(B) yaitu 104 x 10 5 CFU/ml, pada petak 7(A) yaitu 142 x 10 5 CFU/ml, pada petak 7(B) yaitu 125 x 10 5 CFU/ml, pada petak 9(A) yaitu 158 x 10 5 CFU/ml, dan pada petak 9(B) yaitu 114 x 10 5 CFU/ml. Sampel petak 4, petak 7 dan petak 9 merupakan bakteri berbentuk batang, gram negatif dan berwarna merah. Bentuk bakteri yang ditemukan pada kolom air tambak yaitu berbentuk bulat, memiliki tepi yang rata, elevasinya cembung dan jenis warnanya cream, kuning dan putih. Hasil rata-rata kualitas air selama penelitian yaitu suhu antara 29,8- 31,8 0 C, salinitas antara 27,3-27,6 ppt, pH antara 7-8,4, DO (oksigen terlarut) antara 3,45- 4,87 mg/l, amonia antara 0,68-0,97 mg/l, nitrat antara 2,7- 5,3 mg/l, dan nitrit antara 6,04-9,89 mg/l.