Daftar Isi:
  • Umumnya konstruksi alat tangkap gill net adalah jaring yang berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh tubuh jaring, lebar lebih pendek dari pada panjangnya. Dengan kata lain, jumlah mesh depth lebih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mesh size pada arah panjang jaring. Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampug (float) dan bagian bawah diletakkan pemberat (singker). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikasi ukuran mesh size dan lama perendaman jaring terhadap hasil tangkapan alat tangkap gill net dasar. Dan untuk mengetahui ukuran mesh size dan lama perendaman terbaik pada alat tangkap gill net. Pengumpulan data teknis jaring gill net dasar dilakukan dengan menggunakan metode observasi yaitu dengan pengukuran secara langsung pada obyek jaring insang milik nelayan yang berada di PPP Tamperan. Pengukuran yang dilakukan berupa menghitung mesh size jaring gill net, dan menghitung jumlah hasil tangkapan. Dari hasil penelitian di PPP Tamperan Kabupaten Pacitan, dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu pengaruh ukuran mesh size dan lama perendaman jaring berpengaruh signifikan terhadap hasil tangkapan ikan, karena nilai F hitung lebih besar daripada F table 5%. Dan hasil tangkapan paling baik pada Ac dengan mesh size 2.25 inc dengan lama perendaman selama 2 jam sebanyak 668 ekor dan jumlah hasil tangkapan terendah terdapat pada Ba dengan mesh size 2 inc dengan lama perendaman selama 1 jam sebanyak 110 ekor.