Daftar Isi:
  • Sendang Biru terletak di kawasan perairan pesisir selatan Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia merupakan salah satu wilayah dengan potensi kelautannya yang sangat besar, baik ditinjau dari segi kelimpahan biotanya maupun cakupan sebaran wilayahnya. Terbukti dengan melimpahnya ikanikan yang didaratkan dipelabuhan Pondodokdadap. Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan diperlukan dalam setiap kegiatan yang akan dilaksanakan, baik dalam menentukan dan mengidentifikasi potensi perikanan maupun permasalahan yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan yang merupakan kebutuhan masyarakat, sehingga dalam pelaksanaannya masyarakat akan merasa memiliki dan bertanggung jawab dan mampu menjadi inspirator, inisiator, dan dinamisator dalam menjaga kelestarian sumber daya secara berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Oktober 2015 di Pelabuhan Perikanan Pantai Pondok Dadap Sendang Biru Malang Jawa Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui persepsi nelayan pancing ulur di UPPPP Pondok Dadap Sendang Biru Kabupaten Malang terhadap pengelolaan sumberdaya ikan pelagis besar yang berkelanjutan berdasarkan aspek ekologi, etika, teknologi, ekonomi, dan sosial sekaligus Mengetahui dukungan variabel ekologi, etika, teknologi, ekonomi dan sosial terhadap persepsi nelayan pancing ulur terhadap sumberdaya ikan pelagis yang berkelanjutan. iv Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan data primer dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan menyebar kuisioner dan menggunakan data sekunder. Analisis yang digunakan yaitu analisis likert dan analisis deskriptif. Nelayan Sendangbiru beranggapan bahwa ikan yang mereka dapat selalu meningkat, dan sumberdaya ikan tidak akan pernah habis meskipun terus menerus di ambil. Karena adanya GPS dan alat bantu komunikasi dan nelayan andon yang pemberani membuat daerah penangkapan semakin jauh dari biasanya. Sebagian besar nelayan Sendangbiru mengetahui bahwa alat tangkap pancing ulur merupakan alat tangkap yang pasif. Sebagaian besar nelayan pancing ulur sudah melakukan ijin saat akan melakukan kegiatan penangkapan namun tidak semuanya masih ada yang tidak ijin dikarenakan kapal speed tidak diwajibkan untuk melakukan ijin. Konflik antar nelayan jarang terjadi karena fishing ground sudah mempunyai rumpon sendirisendiri, sekali pun ada teteapi tidak berlangsung lama karena ada paguyupan nelayan yang dapat memberikan solusi dalam menyelesaikan konflik dengan cara musyawarah. Sebagaian besar nelayan berpendapat bawa sektor perikanan tangkap ini sangat penting untuk pengembangan perekonomian daerah karena penghasilan daerah terbesar didapatkan dari hasil perikanan tangkap ini.