Aktivitas Antikanker Ekstrak Daun Lindur Pada Viabilitas Sel Hela Dengan Metode Ekstraksi Sonikasi Dengan Menggunakan Pelarut N-Heksan, Etil Asetat, Dan Metanol
Daftar Isi:
- Kanker merupakan permasalahan kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia dan negara lain di dunia. Sebagai negara berkembang, prevalensi penyakit tumor atau kanker di Indonesia adalah 4,3 per 1.000 penduduk. Kanker merupakan penyebab kematian nomor 7 (5,7%) setelah struk, tuberkulosis, hipertensi, cedera, perintal, dan diabetes mellitus (Pangaribowo, 2014). Sejauh ini belum cukup informasi yang menemukan adanya kandungan senyawa bioaktif dari daun Bruguiera gymnorrhiza yang dapat menghambat viabilitas sel HeLa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode ekstraksi sonikasi dengan pelarut yang berbeda yang digunakan terhadap aktivitas antikanker dengan viabilitas sel HeLa. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Islam Negeri, Malang, Laboratorium Hidrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Laboratorium Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Laboratorium Sentral Biomedik Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Serpong, Tangerang Selatan, pada bulan Januari-Mei 2016. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 perlakuan yaitu perlakuan kontrol (-) sel HeLa dengan keadaan normal tanpa diberi perlakuan, kontrol (+) sel HeLa dengan pemberian ekstrak daun lindur dengan dosis 250 ppm, 125 ppm, 62,5 ppm, dan 31,25 ppm, kontrol pelarut sel HeLa dengan pemberian pelarut (n-heksan, etil asetat, dan metanol) . Pengamatan dilakukan terhadap kematian sel HeLa setelah waktu inkubasi selama 24 jam. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan Analisis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil ANOVA menunjukkan bahwa perlakuan dosis berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap kematian sel HeLa. Ekstrak etil asetat daun lindur dengan dosis 250 ppm mampu menurunkan persentase kematian sel HeLa. Perlakuan terendah dengan ekstrak metanol daun lindur dengan dosis 31,25 ppm. Ini menunjukkan bahwa aktivitas antikanker lebih tinggi apabila dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Pada perlakuan dengan pelarut yang berbeda tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap persentase kematian sel HeLa. Uji LC-MS pada ekstrak daun lindur menunjukkan adanya senyawa steroid yang terdapat di dalam ekstrak tersebut. Senyawa steroid berfungsi sebagai diferensiasi sel dalam mengikat protein dan bertindak dalam penghambatan DNA topoisomerase II untuk mencegah siklus sel kanker. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kasar daun lindur B. gymnorhiiza dengan pelarut yang berbeda diketahui tidak berpengaruh terhadap persentase kematian sel HeLa, sedangkan dosis yang berbeda diketahui mampu membunuh sel HeLa adalah ekstrak etil asetat dengan dosis 250 ppm dan terendah pada ekstrak metanol dengan dosis 31,25 ppm. Saran untuk penelitian ini ialah perlu dilakukan uji lebih lanjut mengenai adanya senyawa kimia pada daun lindur B. gymnorhiiza yang belum teridentifikasi dengan waktu retensi 1,389 menit dengan luas area 582,95 m/z.