Struktur Komunitas Gastropoda Di Perairan Mangrove Desa Bentar Kecamatan Gading Probolinggo Jawa Timur
Main Author: | GalihFebriawan |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Lainnya |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135154/1/Skripsi_.pdf http://repository.ub.ac.id/135154/2/SKRIPSI.PDF http://repository.ub.ac.id/135154/ |
Daftar Isi:
- Waduk Selorejo merupakan waduk yang dibuat dengan membendung aliran air yang masuk melalui sungai – sungai utama yaitu Sungai Kwayangan, Sungai Konto, dan Sungai Pinjal. Waduk Selorejo dimanfaatkan untuk pengendalian banjir, irigasi, PLTA, dan manfaat lain seperti perikanan darat dan pariwisata, dengan demikian waduk selorejo disebut waduk serbaguna. Waduk Selorejo merupakan salah satu waduk di Kabupaten Malang yang memiliki nilai guna cukup tinggi antara lain sebagai pengendali banjir, irigasi, pembangkit tenaga listrik, perikanan dan pariwisata. Aktivitas masyarakat disekitar waduk dapat mempengaruhi kelestarian dan daya dukung lingkungan perairan waduk. Aktivitas yang dapat menyebabkan penurunan kelestarian dan daya dukung lingkungan perairan waduk antara lain seperti pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, penggunaan pestisida, kegiatan perikanan, kegiatan peternakan dan sumber lainnya. Tingkat pencemaran perairan oleh bahan organik serta tingkat trofik pada suatu perairan dapat diketahui dengan beberapa macam metode. Dalam penelitian ini digunakan metode Saprobic Index (SI) untuk penentuan tingkat pencemaran perairan oleh bahan organik serta metode Trophic State Index (TSI) untuk penentuan tingkat trofik perairan. Maksud penelitian yang dilakukan di Waduk Selorejo ini adalah untuk mengaplikasikan teori yang didapatkan selama perkuliahan dengan keadaan dilapang. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui tingkat trofik pada perairan Waduk Selorejo berdasarkan Saprobic Index (SI) dan Trofik State Indek (TSI) dan mengetahui pendugaan pencemaran bahan organik yang masuk ke dalam waduk Selorejo. Metode yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode survey dengan penjelasan deskriptif dimana dilakukan selama bulan Desember 2015 – Januari 2016. Pengambilan sampel dilakukan pada 3 (tiga) stasiun dengan 3 (tiga) kedalaman berbeda yaitu : kedalaman 1 (0–30cm), kedalaman 2 (30–60 cm) dan kedalaman 3 (60–120cm). Stasiun 1 merupakan daerah pertemuan muara Sungai Kwayangan dan Sungai Konto, stasiun 2 merupakan daerah tengah dari Waduk Selorejo, stasiun 3 merupakan daerah dekat dengan outlet Waduk Selorejo. Faktor fisika, kimia dan biologi air yang diukur pada penelitian ini antara lain suhu, kecerahan, pH, oksigen terlarut (DO), nitrat (NO3 -), orthofosfat (PO4 3-), total fosfat, Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), klorofil-a dan fitoplankton. Pengambilan sampel air dilakukan dengan water sampler volume 5 liter dan untuk pengambilan sampel fitoplankton digunakan jaring plankton dengan ukuran 64 μm. Penentuan Status Trofik menggunakan metode Saprobic Index (SI) sedangkan pendugaan tingkat trofik menggunakan metode Trophic State Index (TSI). Komposisi fitoplankton pada Waduk Selorejo terdiri dari 3 Divisi dan 14 genus. Ketiga divisi tersebut yaitu Cynophyta, Chlorophyta dan Chrysopyhta. Divisi Cynophyta diwakili 5 genus yaitu anabaena, melosira sp, ceratium sp, agmenelum sp dan nosctoc. Divisi Chlorophyta diwakili oleh 5 genus yaitu chlorella, spirogyra sp ,microspora, scenedesmus, xanthidium dan melosira sp dan Divisi Chrysophyta diwakili oleh 4 genus yaitu nitzschia sp, flagilaria crostonensia, syenendra sp dan naviculla. Kelimpahan Fitoplankton di Waduk Selorejo berkisar antara 13578 ind/ml – 3453 ind/ml Hasil perhitungan rata-rata parameter kualitas air di Waduk Lahor adalah sebagai berikut : suhu berkisar antara 27- 29oC , kecerahan berkisar antara 60– 90 cm, pH sebesar 7-8, oksigen terlarut (DO) berkisar antara 4,10–8,87 mg/l, nitrat (NO3 -) berkisar antara 0,125–0,3 mg/l, orthofosfat(PO4 3-) berkisar antara 0,001–0,01 mg/l, total fosfat berkisar antara 0,008–0,130 mg/l, Biochemical Oxygen Demand (BOD) berkisar antara 0,01–2,45 mg/l, Chemical Oxygen Demand (COD) berkisar antara 6,10–35,40 mg/l dan klorofil-a berkisar antara 2,20–7,54 μg/l. Hasil perhitungan Saprobic Index (SI) di Waduk Selorejo di dapatkan hasil berkisar antara 1,348–1,996 di mana pada stasiun 1 diperoleh hasil 2,205 dan stasiun 2 diperoleh hasil 2,741 dan stasiun 3 diperoleh 2,241. Perairan Waduk Selorejo termasuk kedalam perairan Oligosaprobik yaitu tercemar sangat ringan. Hasil perhitungan Trophic State Index (TSI) di Waduk Selorejo didapatkan hasil berkisar antara 52,48–55,57 dimana stasiun 1 diperoleh 52,48, stasiun 2 diperoleh 55,57 dan stasiun 3 diperoleh 54,66. Perairan Waduk Selorejo termasuk kedalam Status Eutrofik ringan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Waduk Selorejo diketahui bahwa perairan Waduk Selorejo belum mengalami pencemaran hal ini dilihat tingkat pencemaran saprobik indek yaitu oligosaprobik yang berarti bahwa tercemar sangat ringan dan tingkat trofik yang mencapai eutrofik ringan. Oleh karena itu perlu ditingkatkan lagi agara perairan Waduk Selorejo tetap terjaga dan tidak tercemar. Mengingat kegiatan yang ada meliputi kegiatan perikanan penangkapan, perikanan budidaya, pemukiman dan pariwisata, maka hal utama yang perlu diperhatikan adalah mencegah atau melarang secara tegas pembuangan sampah di Waduk Selorejo.