Pengaruh Ekstrak Kasar Daun Sembung (Blumea Balsamifera (L.) Dc.) Terhadap Histopatologi Insang Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

Main Author: MuhammadCharisFirmansyah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135125/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/135125/
Daftar Isi:
  • Budidaya ikan nila (O. niloticus) selama ini masih terganggu pada penggunaan bahan kimia dan obat-obatan antibiotik. Penggunaan antibiotik dalam penanggulangan penyakit menunjukkan hasil yang menggembirakan, akan tetapi penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dapat berdampak yaitu bertambahnya jenis bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan dapat mencemari lingkungan. Oleh sebab itu, dibutuhkan adanya antibakteri alternatif yang dapat digunakan untuk menghambat atau membunuh bakteri, salah satunya adalah dengan penggunaan daun sembung (B. balsamifera (L) DC.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun sembung (B. balsamifera (L.) DC.) terhadap histopatologi insang ikan nila (O. niloticus) yang diinfeksi A. hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 2016 sampai dengan 21 Maret 2016 di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang dan Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Islam Aisyiah, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen, sedangkan rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan, 2 kontrol dan 3 kali ulangan. Perlakuannya yakni ekstrak kasar daun sembung (B. balsamifera (L) DC.) A (dosis 500 ppm), B (dosis 600 ppm) dan C (dosis 700 ppm), K(-) (kontrol normal) dan K(+) (kontrol infeksi). Pengambilan jaringan histologi dilakukan pada hari ke-7 setelah infeksi. Analisa data yang digunakan adalah analisa deskriptif dan skoring. Hasil pemberian ekstrak kasar daun sembung (B. balsamifera (L) DC.) dengan perlakuan yang berbeda memberi pengaruh terhadap kerusakan jaringan insang ikan nila (O. niloticus). Kelainan patologi insang yang terjadi diantaranya adalah hyperplasia, fusi dan nekrosis. Hasil pengamatan gambaran histopatologi insang pada perlakuan C (dosis 700 ppm) mengalami kerusakan jaringan terendah dibanding perlakuan A (dosis 500 ppm) dan B (dosis 600 ppm). Perlakuan pemberian ekstrak kasar daun sembung (B. balsamifera (L) DC.) yang terbaik yaitu pada perlakuan C (dosis 700 ppm) karena kerusakan jaringan insang ikan nila (O. niloticus) rendah dan strukturnya mengarah pada jaringan normal, namun pada penelitian ini masih perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui dosis optimal terhadap histopatologi insang ikan nila yang diinfeksi bakteri A. hydrophila.