Pengaruh Ph Pada Enkapsulasi Ekstrak Teh Alga Coklat Sargassum Cristaefolium Terhadap Pelepasan Penyalut Kitosan Dan Gum Arab

Main Author: EvaMaiDwiAnggraini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135124/1/SKRIPSI_EVA_MAI_DWI_ANGGRAINI_125080301111025_TEKNOLOGI_HASI.pdf
http://repository.ub.ac.id/135124/
Daftar Isi:
  • Sargassum cristaefolium merupakan salah satu alga coklat yang dapat dimanfaatkan sebagai minuman teh. Teh merupakan minum yang paling banyak dikonsumsi setelah air. Teh mengandung senyawa yang sangat bermanfat bagi tubuh. Untuk melindungi kandungan tersebut maka dilakukan enkapsulasi dengan penyalut kitosan dan gum arab. Kitosan memiliki kestabilan pada pH asam dibawah pH 6. Gum arab mempunyai sifat sedikit asam pH 4,5 – 5,5. Setiap penyalut memiliki kestabilan pH yang berbeda. Sehingga tujuan dari pengujian pH yang berbeda adalah untuk mengetahui pengaruh pH (2,4,7,9,12) pada enkapsulasi ekstrak teh alga coklat Sargassum cristaefolium terhadap pelepasan penyalut kitosan dan gum arab. Bilamana pH basa yang digunakan berkadar tinggi maka akan terjadi fragmentasi atau polimerisasi. Kemampuan gelatinisasi akan meningkat pada kondisi basa sehingga menyebabkan proses fragmentasi, sebaliknya kemampuan gelatinisasi akan menurun pada kondisi pH asam, sehingga hidrolisis asam tidak banyak mengubah bentuk granula hanya saja menurunkan kemampuan mengembang dan viskositasnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 – Februari 2016 di Laboratorium Keamanan Hasil Perikanan Universitas Brawijaya, Fakultas Saintek Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, Malang serta Laboratorium Sains Ilmu Hayati (LSIH) Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH pada enkapsulasi ekstrak teh alga coklat Sargassum cristaefoium terhadap pelepasan penyalut kitosan dan gum arab. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan tiga kali ulangan dan lima kali perlakuan. Dalam penelitian ini menggunakan hasil enkapsulat dari penyalut kitosan dan gum arab. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah perendaman enkapsulat kitosan dan gum arab selama 1 jam pada pH 2, pH 4, pH 7, pH 9 dan pH 12. Variable terikat pada penelitian ini adalah total flavonoid, efisiensi enkapsulasi flavonoid, diameter enkapsulat, rendemen, nilai organoleptik hedonik dan skoring (warna dan aroma) dan struktur morfologi enkapsulat. Perlakuan pH yang berbeda memberi pengaruh yang nyata terhadap kandungan flavonoid, efisiensi enkapsulasi flavonoid, diameter enkapsulat, rendemen, nilai organoleptik (warna dan aroma) dan struktur morfologi enkapsulat. Nilai efisiensi enkapsulasi flavonoid tertinggi diperoleh pada perlakuan pH 2 dengan nilai efisiensi sebesar 80,96 % dengan kandungan total flavonoid sebesar 4,04 mg/g, diameter sebesar 21,20 μm, rendemen sebesar 83,3 %, nilai organoleptik hedonik warna sebesar 3,18, aroma sebesar 3,36 dan nilai organoleptik skoring warna sebesar 3,16, aroma sebesar 3,16.