Pengaruh Pemanfaatan Tepung Silase Limbah Kepala Udang Dalam Formulasi Pakan Terhadap Retensi Protein Dan Retensi Lemak Pada Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma Macropomum)
Main Author: | UswatunNurhasanah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135122/1/SKRIPSI_UNH.pdf http://repository.ub.ac.id/135122/ |
Daftar Isi:
- Ikan bawal air tawar (C. macropomum) adalah salah satu ikan ekonomis penting. Salah satu permasalahan budidayanya adalah pakan. Limbah kepala udang merupakan salah satu bahan pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan karena kandungan protein yang cukup tinggi, namun limbah kepala udang memiliki faktor pembatas yaitu khitin. Peningkatan mutu limbah kepala udang dapat dilakukan dengan mengubahnya menjadi silase. Pemanfaatan silase limbah kepala udang untuk ikan bawal air tawar belum pernah dilakukan, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan silase limbah kepala udang sebagai bahan baku pakan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung silase limbah kepala udang dalam formulasi pakan terhadap retensi protein dan retensi lemak pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum) serta untuk mengetahui jumlah pemanfaatan tepung silase limbah kepala udang dalam formulasi pakan yang baik terhadap retensi protein dan retensi lemak pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen RAL dengan 5 perlakuan dengan substitusi protein tepung ikan terhadap protein tepung silase limbah kepala udang 0 – 100% (isoprotein 33% dan isoenergi 385 Kkal/100g) dan masing-masing perlakuan diulang 3 kali dalam formulasi pakan yang digunakan yakni 0%, 25%, 50%, 75% dan 100 %. Parameter utama adalah retensi protein dan retensi lemak, sedangkan parameter penunjang adalah pertumbuhan dan kualitas air. Hasil retensi protein pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum) dengan hasil terbaik adalah perlakuan D sebesar 21,66 ± 2.56%, dan hasil terendah adalah perlakuan C sebesar 11,64 ± 0,99. Penyebab tingginya retensi protein pada perlakuan D dikarenakan terjadi sintesis protein yang cukup tinggi terlihat dari penambahan bobot yang juga tergolong tinggi dibanding perlakuan yang lain. Retensi lemak dengan perlakuan terbaik adalah perlakuan E sebesar 23,74 ± 2,03%, dan hasil terendah adalah perlakuan C dengan nilai 11,12 ± 0,91%. Tingginya retensi lemak pada perlakuan E disebabkan tingginya lemak yang dikonsumsi ikan tidak digunakan sebagai sumber energi secara optimal akan tetapi disimpan banyak dalam tubuh. Lemak tidak dimanfaatkan sebagai energi karena ikan cenderung memanfaatkan protein sebagai sumber energinya. Kualitas air tiap perlakuan tidak berbeda nyata dan masih dalam kisaran ideal untuk kehidupan ikan bawal air tawar (C. macropomum). Berdasarkan nilai di atas substitusi protein tepung ikan terhadap protein tepung silase limbah kepala udang dalam formulasi pakan dengan persentase berbeda memberikan pengaruh terhadap retensi protein dan retensi lemak pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Substitusi protein tepung ikan menggunakan tepung silase limbah kepala udang dalam formulasi pakan yang terbaik adalah 75% terhadap retensi protein, karena berdasarkan nilai SGR perlakuan terbaik adalah substitusi 75%. Diharapkan dengan diketahui substitusi protein tepung tersebut dalam formulasi pakan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan pembudidaya.