Pengaruh Pemanfaatan Tepung Silase Limbah Bulu Ayam Dalam Formulasi Pakan Terhadap Retensi Protein Dan Retensi Lemak Pada Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma Macropomum)

Main Author: DworoGogroKarunaGusti
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/135118/1/Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/135118/
Daftar Isi:
  • Ikan bawal air tawar (C. macropomum) adalah salah satu ikan ekonomis yang digemari masyarakat. Namun dalam pembudidayaannya terkadang masih mengalami masalah, salah satu permasalahannya adalah pakan. Limbah bulu ayam merupakan salah satu bahan baku pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan ikan karena kandungan protein yang cukup tinggi, namun pemanfaatan limbah bulu ayam dibatasi oleh tingginya kandungan keratin. Peningkatan mutu limbah bulu ayam tersebut masih dapat dilakukan lagi dengan mengubahnya menjadi silase terlebih dahulu. Pemanfaatan silase limbah bulu ayam belum pernah dilakukan penelitian sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan silase limbah bulu ayam sebagai bahan baku pakan ikan bawal air tawar dan pengaruhnya terhadap retensi protein dan retensi lemak ikan bawal air tawar yang diberi pakan buatan berbahan dasar silase limbah bulu ayam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan jumlah tepung silase limbah bulu ayam yang dapat digunakan dalam formula pakan terhadap retensi protein dan retensi lemak pada benih ikan bawal air tawar (C. macropomum). Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari–April 2016 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan dan Laboratorium Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen, menggunakan RAL dengan 5 perlakuan pakan isoprotein 33% dan isoenergi 385 kkal/100 g dengan masing – masing 3 ulangan. Substitusi tepung ikan dengan tepung silase limbah bulu ayam dalam formulasi pakan yang digunakan yakni A (0%), B (25%), C (50%), D (75%) dan E (100%). Parameter utama adalah retensi protein dan retensi lemak, sedangkan parameter penunjang adalah pertumbuhan dan kualitas air. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan tepung silase limbah bulu ayam dalam formulasi pakan tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap retensi protein, namun berpengaruh terhadap retensi lemak benih ikan bawal air tawar (C. macropomum), di mana substitusi tepung silase limbah bulu ayam yang terbaik didapat pada perlakuan C dengan substitusi 50%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata – rata nilai tertinggi retensi protein didapat pada perlakuan A yaitu sebesar 15,33 ± 0,61% dengan substitusi protein tepung silase limbah bulu ayam 0%. Pada parameter retensi lemak juga didapat nilai rata – rata tertinggi pada perlakuan A dengan substitusi protein 0% yaitu sebesar 27,00 ± 0,27%. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang optimalisasi formulasi pakan.