Uji Sensitivitas Ekstrak Kasar Daun Meniran (Phyllanthus Niruri Linn) Terhadap Bakteri Pseudomonas Fluorescens Secara In Vitro
Main Author: | SylviaAdiCarlina |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135080/1/LAPORAN_SKRIPSI_SYLVIA_ADI_CARLINA_%28125080500111034%29.pdf http://repository.ub.ac.id/135080/ |
Daftar Isi:
- Budidaya merupakan usaha manusia untuk mengelola faktor – faktor budidaya, hama, dan penyakit organisme budidaya, serta dapat memproduksi organisme yang dibudidayakan. Salah satu penyakit budidaya yang sering menyerang adalah bakteri Pseudomonas fluorescens. P. fluorescens menyerang ikan air tawar seperti ikan mas, silver carp, grass carp. Serangan dapat menyebabkan kematian massal, pada kulit ikan menunjukkan warna pucat dan berlendir, tanda ini jelas terlihat pada ikan yang berwarna gelap. Ikan yang menderita penyakit kulit sering menggosok-gosokkan badannya pada benda-benda di kolam. Tutup insang mengembang dan insang terlihat pucat. Perut ikan membengkak dengan sisik-sisik yang berdiri atau sebaliknya serta perut menjadi sangat kurus. Pengobatan dengan menggunaan antibiotik dalam budidaya skala besar kurang efisien, karena harga antibiotik yang mahal dan dapat membuat bakteri menjadi resisten, maka diperlukan alternatif pengganti antibiotik sebagai pengobatan dan pencegahan penyakit yang efektif tetapi murah, tidak menyebabkan resisten terhadap bakteri dan ramah lingkungan maka digunakanlah ekstrak kasar daun meniran (Phyllanthus niruri). Komponen dari meniran yang bersifat imunomodulator adalah senyawa flavonoid yang mampu meningkatkan sistem imun (kekebalan tubuh) sehingga dapat menangkal serangan virus, bakteri atau mikroba lainnya. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, pada bulan Januari sampai Maret 2016. Tujuan penelitian untuk menjelaskan pengaruh pemberian ekstrak kasar daun meniran (P. niruri) terhadap daya hambat dari bakteri P. fluorescens dan untuk mengetahui dosis efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri P. fluorescens secara In Vitro. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu untuk mengetahui hubungan sebab – akibat satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan. Pengambilan data yang digunakan pada penlitian ini adalah metode observasi, yaitu pengambilan data secara langsung. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yaitu dengan 5 perlakuan A (10 ppt), B (20 ppt), C (30 ppt), D (40 ppt), E (50 ppt) dan masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil perlakuan menunjukkan adanya respon positif terhadap daya hambat bakteri. Perlakuan D menunjukkan respon daya hambat tertinggi dengan menghasilkan diameter rata – rata sebesar 7,54 mm. Diikuti perlakuan E (7,50 mm), kemudian perlakuan C (7,11 mm), perlakuan B (6,83 mm) dan perlakuan A (5,44 mm). Perlakuan tersebut menunjukkan nilai yang sangat berbeda nyata pada rancangan percobaan kecuali perlakuan A yang memiliki nilai tidak berbeda nyata. Hubungan antara dosis ekstrak kasar daun meniran (P. niruri) terhadap diameter daya hambat bakteri P. fluorescens menghasilkan grafik secara linier dan persamaan yang didapatkan adalah y = 5,439 + 0,048x dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,812.