Uji Toksisitas Akut (Lc50-96 Jam) Limbah Cair Rumah Sakit Terhadap Kepadatan Chlorella Vulgaris Pada Bak-Bak Percobaan
Main Author: | LailatusSilfiyah |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/135059/1/LAPORAN_SKRIPSI_LAILATUS_S_125080101111001_MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/135059/ |
Daftar Isi:
- Limbah rumah sakit berbentuk padat dan cair dan mengandung bahan berbahaya dan beracun (Limbah B3). Limbah cair rumah sakit khususnya memiliki bahan organik tinggi, dan mengandung senyawa radioaktif dan unsur logam berat beracun. Selain itu limbah cair rumah sakit mengandung BOD, COD, TSS, NH3 bebas, fosfat, fenol dan bakteri coliform tinggi yang apabila dibuang langsung ke perairan tanpa pengolahan ataupun pengolahan yang kurang efektif akan menimbulkan penurunan kualitas air dan terganggunya kehidupan organisme air. Tingginya volume limbah cair yang dihasilkan pada aktifitas rumah sakit akan menyebabkan permasalahan lingkungan perairan jika besarnya buangan limbah cair melebihi kapasitas daya dukung lingkungan perairan. Salah satu organisme yang berperan penting dalam rantai makan di perairan adalah Chlorella vulgaris. Limpasan limbah cair rumah sakit yang berlebihan ke perairan akan menyebabkan pencemaran air dan mengganggu pertumbuhan Chlorella vulgaris, sehingga kepadatannya berkurang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu eksperimen untuk mengetahui berapa konsentrasi limbah yang berbahaya untuk kepadatan Chlorella vulgaris di perairan. Eksperimen tersebut disebut juga dengan uji toksisitas akut. Uji toksisitas akut (LC50-96 jam) digunakan untuk mengetahui berapa konsentrasi limbah cair rumah sakit yang menyebabkan 50% kematian organisme uji yaitu Chlorella vulgaris akibat terpapar bahan toksik yaitu limbah cair rumah sakit. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai LC50-96jam limbah cair rumah sakit terhadap Chlorella vulgaris, mengetahui kepadatan Chlorella vulgaris setelah terpapar limbah cair rumah sakit serta mengetahui kualitas air (Intensitas cahaya, pH, suhu dan DO) pada media eksperimen. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yaitu dengan mengadakan observasi di bawah kondisi buatan (artificial condition). Analisis data yang digunakan yaitu analisis probit menggunakan data statistik Microsoft Excel dan analisis statistik ANOVA menggunakan software SPSS. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan. Penelitian ini terdiri dari 2 tahap yaitu uji pendahuluan dan uji sesungguhnya. Konsentrasi yang digunakan dalam uji pendahuluan sesuai dengan skala logaritmik (0%, 0,09%, 0,9%, 9% dan 90%) dengan pengulangan perlakuan sebanyak 2 kali. Uji sesungguhnya, konsentrasi diperoleh dari hasil uji pendahuluan yang dilihat pada skala logaritmik (0%, 1,215%, 2,16%, 3,78%, dan 6,75%) dengan pengulangan perlakuan sebanyak 3 kali. Parameter kualitas air yang diamati meliputi parameter fisika (suhu dan intensitas cahaya) serta parameter kimia (pH, dan DO). Pengukuran mortalitas harian Chlorella vulgaris dan kualitas air dilakukan setiap 8 jam sekali selama 96 jam. Hasil uji toksisitas akut (LC50-96jam) limbah cair rumah sakit terhadap kepadatan Chlorella vulgaris selama 96 jam adalah mortalitas Chlorella vulgaris konsentrasi 0% sebesar 0%, konsentrasi 1,215% sebesar 47,06%, Konsentrasi 2,16% sebesar 63,37%, Konsentrasi 3,78% sebesar 86,90%, konsentrasi 6,75% sebesar 94,77%. Nilai LC50-96jam yaitu sebesar 13,35 ml/l (1,335%). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi limbah cair rumah sakit yang diberikan maka persentase mortalitas Chlorella vulgaris yang dihasilkan juga semakin meningkat. Kisaran kualitas air yang diperoleh dalam penelitian tergolong kepada kisaran normal untuk pertumbuhan Chlorella vulgaris. Dimana kisaran intensitas cahaya berkisar 5835 – 5875 lux, suhu berkisar 29,7 – 30,7oC, pH berkisar 7,17 – 8,20, dan oksigen terlarut berkisar 5,02 – 6,10 mg/l. Oleh karena itu, penyebab kematian Chlorella vulgaris bukanlah karena kualitas air yang diukur tersebut. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian adalah Nilai LC50-96jam limbah cair rumah sakit sebesar 13,35 ml/l. Semakin besar konsentrasi limbah cair rumah sakit yang diberikan maka semakin besar pula presentase mortalitas dari Chlorella vulgaris. Kisaran kualitas air yang diperoleh dalam penelitian tergolong kepada kisaran normal untuk pertumbuhan Chlorella vulgaris. Disarankan limbah cair rumah sakit yang masuk ke badan perairan tidak boleh melebihi nilai 13,35 ml/l. Oleh karena itu, sebaiknya perlu menerapkan IPAL khususnya pada rumah sakit yang belum terdapat IPAL. Kemudian lebih memperhatikan pengelolaan limbah pada rumah sakit yang telah memiliki IPAL khususnya limbah cair.