Pengaruh Enzim Ekstraseluler Terhadap Virulensi Bakteri Aeromonas Hydrophila Pada Ikan Nila (Oreochromis Niloticus)

Main Author: PutriDwiAgustin
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134993/1/LAPORAN_SKRIPSI_PUTRI_DWI_AGUSTIN.pdf
http://repository.ub.ac.id/134993/
Daftar Isi:
  • Ikan nila merupakan ikan yang memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Produksi ikan nila dari tahun 2010-2014 mengalami peningkatan yang cukup signifikan, namun target produksi yang ingin dicapai belum bisa terpenuhi. Salah satu hal yang menyebabkan belum tercapainya target yang diinginkan karena adanya penyakit Motil Aeromonas Septicaemia (MAS). Penyakit ini disebabkan oleh bakteri A. hydrophila. A. hydrophila termasuk bakteri patogen yang memiliki tingkat virulensi tinggi. Tingkat virulensi tersebut dapat ditentukan oleh kemampuan bakteri dalam menghasilkan enzim dan toksin tertentu yang berperan dalam proses invasi dan infeksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui produksi enzim ekstraseluler, lethal concentration 50 dan resistensi beberapa antibiotik dari A. hydrophila Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Peikanan (BKIPM) Kelas I Surabaya I dan Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Isolat bakteri A. hydrophila diperoleh dari BKIPM Kelas I Surabaya I dan BBPBAP Jepara. Metode yang digunakan adalah membandingan aktivitas enzim ekstraseluler yang dihasilkan dengan menggunakan media spesifik yaitu aktivitas protease dengan menggunakan skim milk agar, aktivitas phopolipase dengan menggunakan media yang diperkaya egg yolk emulsion, aktivitas lipase dengan menggunakan media yang diperkaya olive oil dan aktivitas hemolisis dengan menggunakan blood agar. Kemudian dilakukan uji LC50 96 jam pada ikan nila uji. Setelah itu dilakukan uji probit dengan menggunakan spss untuk mengetahui nilai LC50 96 jam dari setiap bakteri yang digunakan. Nilai LC50 96 jam ini berhubungan dengan tingkat virulensi dari bakteri A. hydrophila. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - April 2016 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya Malang. Hasil uji biokimia menunjukkan bahwa kedua isolat bakteri termasuk gramnegatif dengan species A. hydrophila. Kedua bakteri memiliki aktivitas enzim ekstraseluler yaitu protease, lipase, phospolipase dan toksin hemolisin. Aktivitas proteolitik ditandai dengan adanya zona bening pada media Skim Milk Agar. Aktivitas lipolitik ditandai dengan adanya zona putih keruh pada media Hasil LC50 untuk A. hydrophila BKIPM Kelas I Surabaya I yaitu 107 dan A. hydrophila BBPBAP Jepara 106. Hasil LC50 berbanding lurus dengan hasil aktivitas enzim ekstraseluler. Hal ini terbukti ketika nilai zona bening aktivitas enzim ekstraseluler A.hydrophila Jepara lebih tinggi dari A. hydrophila BKIPM Kelas I Surabaya I maka tingkat kematian ikan nila yang dihasilkan juga tinggi. Pada uji antibiogram jenis antibiotik yang masih bisa digunakan dan tidak bersifat resisten yaitu Oxytetracyline, Kanamysin dan Neomysin. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa enzim ekstraseluler dan toksin hemolisin yang dihasilkan bakteri dimungkinkan bisa dijadikan indikator virulensi. Semakin tinggi aktivitas enzim ekstraseluler semakin tinggi pula tingkat virulensi yang dihasilkan.