Analisis Potensi Lestari Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Lemuru (Sardinella Spp) Yang Didaratkan Di Pelabuhan Perikanan Pantai (Ppp) Mayangan Kota Probolinggo

Main Author: NindyNoviliani
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134971/1/LAPORAN_SKRIPSI-NINDY_NOVILIANI-125080100111082-MSP.pdf
http://repository.ub.ac.id/134971/
Daftar Isi:
  • Penelitian tentang Analisis Potensi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Lemuru (Sardinella spp) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo dilaksanakan mulai bulan Januari 2016 sampai dengan Maret 2016 dengan lokasi penelitian di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan yang bertempat di Jalan Pelabuhan perikanan no 2 Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo, yang menjadi tempat pendaratan hasil tangkapan ikan lemuru (Sardinella spp) yang tertangkap di selat Madura. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi beserta tingkat pemanfaatan dari sumberdaya ikan lemuru yang didaratkan di PPP Mayangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini adalah data alat tangkap yang digunakan nelayan di PPP Mayangan yang diperoleh dari hasil wawancara. Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari literatur, laporan penelitian, serta data dari lembaga tempat dilaksanakannya penelitian skripsi. Data tersebut diantaranya data produksi ikan lemuru dalam satuan kg dan produksi ikan lemuru menurut jenis alat tangkap purse seine, sedangkan penggolahan data dilakukan dengan menggunakan microsoft excel. Tahap-tahap yang dilakukan dalam menganalisis potensi dan tingkat pemanfaatan dari sumberdaya ikan pelagi kecil terdiri dari 4 tahap yaitu tahap menghitung upaya penangkapan ke dalam satuan hmnd (hole meter net per day), tahap analisis potensi lestari, tahap menghitung nilai jumlah tangkapan yang diperbolehkan serta tahap penghitungan tingkat pemanfaatan dari sumberdaya ikan pelagis kecil yang didaratkan di PPP Mayangan. Pada tahap analisis potensi lestari digunakan suatu model surplus produksi dengan menggunakan pendekatan Schaefer. Sedangkan untuk tingkat pemanfaatan merujuk pada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 29 tahun 2012 yang didalamnya sudah dibagi tiga kategori mengenai tingkat pemanfaatan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan upaya penangkapan dengan menggunakan alat tangkap purse seine dari tahun ke tahun (2005-2014) memperlihatkan tren yang meningkat. Sedangkan untuk tren hasil tangkapan ikan lemuru (Sardinella spp) selama sepuluh tahun (2005-2014) mengalami penurunan. Dari hasil analisis hubungan upaya penangkapan dan CpUE ikan lemuru (Sardinella spp) diperoleh persamaan yang menghasilkan nilai konstanta a sebesar 935,7 dan b sebesar -0,021, dari nilai tersebut kemudian digunakan untuk menghitung nilai upaya penangkapan (effort) optimum dan nilai potensi tangkapan lestari (maximum sustainable yield). Penghitungan potensi lestari dengan menggunakan model surplus produksi melalui pendekatan Schaefer. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai MSY (Maximum Sustainable Yield) atau potensi tangkapan lestari sebesar 10.306.305,84 kg dengan upaya penangkapan (effort) optimum sebesar 22.028 hmnd. Jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 8.245.044,67 kg. Tingkat pemanfaatan dari sumberdaya ikan lemuru (Sardinella spp) selama sepuluh tahun (2005-2014) sangat beragam. Tahun 2005-2007 tingkat pemanfaatan sudah fully exploited bahkan ada yang over exploited. Ini menyebabkan pada tahun sesudahnya (2008-2014) sumberdaya yang bisa dimanfaatkan hanya sedikit (tingkat moderate). Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian tersebut adalah perlu adanya suatu kebijakan mengenai hal upaya penangkapan dan hasil tangkapan agar dapat mempertahankan stok sumberdaya yang ada, dan penelitian lebih lanjut mengenai musim penangkapan ikan lemuru, daerah pemijahan ikan lemuru dan tingkat kematangan gonad ikan lemuru serta perlu adanya perbaikan-perbaikan dalam hal pencatatan data perikanan agar lebih sistematis dan berkelanjutan bagi instansi-instansi perikanan terkait.