Identifikasi Bakteri pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) yang Terinfeksi Penyakit Berak Putih (White Feces Syndrome) di Desa Pandangan Kulon Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang Propinsi Jawa Tenga
Main Author: | Ramadhan, Sholihin |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134929/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/134929/ |
Daftar Isi:
- Udang vaname (Litopenaeus vannamei) mulai diintroduksi di Asia dalam skala penelitian sekitar tahun 1978-1979. Pada dekade terakhir ini budidaya udang vaname di Indonesia dikembangkan secara baik dalam rangka menanggapi permintaan pasar udang dunia (Budiardi, 2008). Udang vaname (L. vannamei) merupakan salah satu jenis udang yang banyak diminati karena memiliki banyak keunggulan seperti relatif tahan penyakit, pertumbuhan cepat (masa pemeliharaan 100 – 110 hari), tahan terhadap perubahan lingkungan, sintasan selama pemeliharaan tinggi dan FCR-nya rendah (Suwoyo, 2009). Salah satu permasalahan yang muncul pada komoditas budidaya udang vaname (L. vannamei) adalah kualitas lingkungan yang menurun menyebabkan timbul berbagai serangan penyakit udang. Penyakit terbaru yang menyerang udang adalah penyakit berak putih (White Feces Syndrome). Penyakit ini disebabkan oleh kombinasi serangan parasit Gregarin dari jenis nematopsis dan bakteri. Bakteri biasanya menyerang bagian usus dan hepatopankreas. Usus yang terserang bakteri akan terlihat kosong dan hepatopankreas berubah warna menjadi lebih putih (Annisa et al., 2015). Oleh karena perlu dilakukan identifikasi bakteri pada bagian hepatopankreas dan usus udang vaname (L. vannamei) yang terinfeksi penyakit berak putih (WFS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan bakteri, bentuk koloni bakteri secara makroskopis, morfologi bakteri secara mikroskopis dan genus dari bakteri yang ada di dalam hepatopankreas dan usus udang vaname (L. vannamei). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Manajemen Kesehatan Hewan Akuatik Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Jawa Tengah pada Februari sampai April 2016 dengan metode deskriptif. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah kepadatan bakteri, bentuk koloni bakteri secara makroskopis, morfologi bakteri secara mikroskopis dan genus dari bakteri yang ada di dalam hepatopankreas dan usus udang vaname (L. vannamei) yang terinfeksi penyakit berak putih (WFS). Parameter penunjang yang diamati dalam penelitian ini adalah kualitas air meliputi: suhu, pH, salinitas, amonia dan DO (oksigen terlarut). Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah didapatkan jumlah bakteri paling banyak terdapat pada sampel Usus 2 sebanyak 228 x 106 CFU/ml dan jumlah bakteri paling sedikit terdapat pada sampel Hepatopankreas 1 sebanyak 133 x 106 CFU/ml. Pada saat pengamatan koloni bakteri secara makroskopis dengan menggunakan Loop didapatkan bakteri berbentuk bundar, memiliki tepi yang utuh dan melengkung. Pada saat pengamatan morfologi bakteri secara mikroskopis menggunakan mikroskop semua koloni bakteri berbentuk batang, berwarna merah dan bakteri gram negatif. Genus bakteri yang terdapat di dalam hepatopankreas dan usus udang vaname (L. vannamei) adalah genus Vibrio.