Komposisi Perifiton pada Pematang HDPE (High Density Poly Ethylene) Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Secara Intensif di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara

Main Author: Setiadi, Santo
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134922/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/134922/
Daftar Isi:
  • Dalam dekade terakhir ini budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei) di Indonesia dikembangkan secara baik dalam rangka menanggapi permintaan pasar udang dunia. Budidaya pola intensif dan super intensif udang vaname (L. vannamei) di Indonesia hingga kini telah berkembang dan menggunakan berbagai jenis tambak. Salah satunya menggunakan tambak dengan pematang HDPE (High Density Poly Ethylene). Tempat pemeliharaan udang vaname merupakan suatu kesatuan yang kompleks dan terdiri dari berbagai komunitas. Salah satu komunitasnya adalah perifiton. Perifiton umumnya terdiri dari alga mikroskopis yang menempel pada substrat. Substrat merupakan media tempat tumbuh perifiton. Dalam duania budidaya, perifiton banyak digunakan sebagai pakan tambahan agar mengurangi penggunaan pakan buatan. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pakai alami, perifiton juga dapat dijadikan bioindikator kualitas air. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan komposisi perifiton di tambak HDPE pada budidaya udang vaname (L. vannamei) di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu memecahkan masalah dengan mendekripsikan fakta dan studi hubungan yang membandingkan hasil penelitian yang telah dilakukan. Parameter utama yang diamati dalam penelitian ini adalah komposisi perifiton, kelimpahan perifiton dan konsentrasi klorofil-a pada tambak udang vaname (L. vannamei) dengan masa pemeliharaan berbeda (16, 42 dan 72 hari) dan kedalaman berbeda (25, 50 dan 75 cm). Parameter penunjang yang diamati yaitu kualitas air (suhu, DO, pH, salinitas, nitrat dan orthofosfat) pada tambak. Berdasarkan kelimpahan perifiton terlihat bahwa kelimpahan tertinggi terdapat pada tambak dengan masa pemeliharaan 72 hari di kedalaman 25 cm yaitu sebesar 7.360 Ind/cm2, dan nilai kelimpahan terendah pada tambak masa pemeliharaan 42 hari di kedalaman 75 cm dengan nilai 1.769 Ind/cm2. Jenis-jenis perifiton yang ditemukan untuk phylum Cyanobacteria yaitu Anabaena, Oscillatoria, Calotrix, Chorococus, Colcodesmium, Coscinodiscus. PhylumChlorophyta yaitu Chorella, Actinella, Ankistrodesmus, Ulothrix, Ooystis, Chaetosphaeridium. Phylum Bacillariophyta yaitu Pseudo-nite, Coscinodiscus, Nitzchia, Navicula. Phylum Xanthophyta yaitu Tribonema. Phylum Charophyta yaitu Hyalotheca. Terakhir dari phylum Brachionidae yatu Brachionus. Berdasarkan biomassa perifiton (nilai klorofil-a) terlihat nilai kosentrasi tertinggi dari klorofil-a terdapat pada kedalaman 25 cm di tambak dengan masa pemeliharaan 72 hari dengan nilai 0,520 mg/l, sedangkan konsentrasi terendah terdapat pada kedalaman 75 cm di tambak dengan masa pemeliharaan 42 hari dengan nilai 13,376 mg/l. Hasil pengukuran kualitas air (suhu, pH, salinitas, DO, nitrat dan orthofosfat) selama penelitian masih dalam kisaran normal bagi kehidupan udang vaname (L. vannamei) dan pertumbuhan perifiton.