Pengaruh Pemberian Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) sebagai Penghambat Quorum Sensing Bakteri Vibrio Harveyi pada Post Larva Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei)

Main Author: Anjaini, Jefri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134908/1/SKRIPSI_JEFRI_ANJAINI_BP_FPIK_UB_PENGARUH_PEMBERIAN_EKSTRAK_TINTA_CUMI-CUMI_%28Loligo_sp%29_TERHADAP_.pdf
http://repository.ub.ac.id/134908/
Daftar Isi:
  • Vibriosis merupakan permasalahan utama di bidang penyakit yang menyerang pada kegiatan budidaya udang dan disebebkan oleh disebabkan n bakteri Vibrio spp, termasuk V. harveyi. Vibriosis bersifat akut dan ganas bahkan serangannya mengakibatkan kematian masal. V. harveyi merupakan bakteri gram negatif. V. harveyi biasanya menginfeksi larva udang yaitu pada saat udang dalam keadaan stress dan lemah. Selama ini pengendalian penyakit mayoritas masih menggunakan antibiotik, namun antibiotik memiliki dampak negatif terhadap udang itu sendiri. Bakteri memiliki kemampuan untuk membentuk quorum sensing. Quorum sensing adalah mekanisme bakteri untuk berkomunikasi antara sel satu dengan yang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan alternatif pengobatan dengan cara menghambat komunikasi antar bakteri salah satunya dengan memanfaatkan tinta cumi-cumi (Lolligo sp) untuk menekan penyakit vibriosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dengan dosis tertentu dapat menghambat quorum sensing bakteri V harveyi pada post larva udang vaname (L. vannamei). Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang; pada bulan Oktober hingga Januari 2016. Metode yang diterapkan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu pemberian ekstrak tinta cumi-cumi dengan dosis 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm dan 8 ppm. Pembanding yang digunakan adalah kontrol ( 0 ppm) dengan menginfeksi udang tanpa direndam ektrak tinta cumi – cumi. Parameter utama dalam penelitian ini adalah survival rate, total kepadatan bakteri dan pengujian sampel air dengan alat GC - MS. Parameter penunjang berupa kualitas air. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil yang berbeda. pada perlakuan K (kontrol) didapatkan rata-rata keluluhidupan dari yaitu 3.33%, perlakuan A (2 ppm) 48.89%, perlakuan B (4 ppm) 48.89%, perlakuan C (6 ppm) 57.78%, dan perlakuan D (8 ppm) 90%. Hasil tersebut diketahui peningkatan dosis mengakibatkan peningkatan survival rate dan uji statistik menunjukkan bahwa penelitian ini memberikan pengaruh berbeda sangat nyata. Grafik yang terbentuk berdasarkan perhitungan adalah grafik linier dengan persamaan persamaan y = 17,249 + 6,6392x dan nilai kepercayaan R2 = 0,94. Pada total kepadatan bakteri perlakauan 8 ppm memiliki total kepadatan yang paling tinggi yaitu 116 x 105 cfu/ml. Hasil uji statistik menunjukan berbeda nyata, grafik berbentuk kkuadratik dengan persamaan y = 4,256x2 - 33,064x + 106,25 dan nilai kepercayaan R2 = 0,839. Penghambatan sinyal quorum sensing bakteri V. harveyi diduga karena kandungan alkaloid yang terdapat pada ekstrak tinta cumi-cumi. Senyawa alkaloid dengan dosis rendah memutus Autoinducer yaitu salah satu jenis sinyal kimia yang dihasilkan oleh bakteri sehingga jumlah kepadatan bakteri semakin tinggi namun tidak menginfeksi udang.