Analisis Histopatologi Insang Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) pada Uji Toksisitas Akut Herbisida Berbahan Aktif Isopropilamina glifosat
Main Author: | Sari, EvvyArvisdaMustika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134893/1/SKRIPSI-EVVY_ARVISDA_MUSTIKA_SARI-125080100111015-MSP.pdf http://repository.ub.ac.id/134893/ |
Daftar Isi:
- Keberadaan herbisida di perairan salah satunya berasal dari limbah pertanian. Herbisida bersifat efektif, selektif dan sistemik dalam kegiatan pengendalian gulma, namun pemakaian herbisida yang terus – menerus dapat mencemari dan mengganggu ekosistem perairan apabila jumlahnya melebihi ambang batas yang ditentukan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2016 yang bertempat di Laboratorium Reproduksi Ikan FPIK dan Laboratorium Patologi dan Anatomi FK UB, yang bertujuan untuk mengetahui nilai LC50 – 96 jam herbisida dengan bahan aktif Isopropilamina glifosat terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L.) dan mengamati perubahan jaringan insang ikan mas (Cyprinus carpio L.) akibat pemaparan pada uji toksisitas akut melalui teknik histopatologi. Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan tahapan pemeliharaan hewan uji, adaptasi hewan uji (aklimatisasi), pembuatan konsentrasi perlakuan, uji pendahuluan, uji sesungguhnya, preparasi dan proses pembuatan irisan jaringan insang ikan mas (Cyprinus carpio L.), analisis probit, analisis histopatologi insang ikan mas dan pengukuran parameter kualitas air. Analisis data menggunakan analisis probit, sedangkan analisis kerusakan jaringan menggunakan analisis histopatologi. Hasil perhitungan analisis probit didapatkan nilai LC50 – 96 jam sebesar 8,51 ppm. Menurut Koesoemadinata (1983), tingkat daya racun bahan pencemar berdasarkan nilai LC50 – 96 jam sebesar 1 – 10 mg/L merupakan bahan pencemar dengan daya racunnya tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tingkat daya racun herbisida berbahan aktif Isopropilamina glifosat merupakan bahan pencemar yang memiliki daya racun tinggi. Parameter perubahan struktur mikroanatomi insang ikan mas pada pengamatan uji toksisitas herbisida yaitu edema, hiperplasia, fusi, atropi dan nekrosis. Prosentase kerusakan total insang ikan mas pada konsentrasi pemaparan 1,35 ppm, 1,8 ppm, 2,4 ppm, 3,2 ppm, 4,2 ppm, 6,5 ppm dan 8,7 ppm mengalami total kerusakan berturut – turut sebesar 12,1%, 17,5%, 19,4%, 20,9%, 31,5%, 41,3% dan 70,8%. Berdasarkan hasil perhitungan prosentase kerusakan insang ikan mas (Cyprinus carpio L.) pada konsentrasi tertinggi menunjukkan total kerusakan sebesar 70,8%. Menurut Pantung et al. (2008), kerusakan mikroanatomi insang ikan lebih dari 70% dari luasan pandang menandakan telah terjadi pencemaran berat. Sehingga dapat dikatakan bahwa kerusakan insang yang ada menandakan telah terjadi pencemaran berat. Nilai hasil uji toksisitas akut LC50 – 96 jam dapat dijadikan sebagai salah satu acuan dalam menentukan batas dosis penggunaan herbisida dengan bahan aktif Isopropilamina glifosat. Insang ikan mas (Cyprinus carpio L.) dapat dijadikan organ biomarker terhadap pencemaran herbisida dengan bahan aktif Isopropilamina glifosat karena semakin tinggi konsentrasi herbisida di perairan dapat menyebabkan semakin tingginya kerusakan organ insang yang dapat berakibat pada kematian ikan.