Uji Efektifitas Ekstrak Kasar Daun Katuk (Sauropus Androgynus) Terhadap Bakteri Aeromonas Hydrophila Secara In Vitro
Main Author: | IntanPermatasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134868/1/SKRIPSI_125080500111025_INTAN_PERMATASARI.pdf http://repository.ub.ac.id/134868/ |
Daftar Isi:
- Budidaya merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dan nilai produk perikanan, terutama jenis – jenis biota yang memiliki nilai ekonomis penting. Salah satu kendala dalam kegiatan perikanan adalah timbulnya penyakit. Penyakit dapat menimbulkan kematian pada ikan budidaya yang menyebabkan kerugian besar pada kegiatan budidaya. Bakteri A. hydrophila merupakan jenis bakteri yang sangat berbahaya bagi ikan. Infeksi dari bakteri ini mampu menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian 80 – 100% dalam waktu yang singkat. Penggunaan antibiotik serta obat-obat kimia untuk mengatasi hal tersebut dapat bersifat resisten terhadap bakteri serta dapat membahayakan lingkungan perairan. Oleh karena itu diperlukan suatu bahan alami sebagai pengganti antibiotik yang lebih aman bagi lingkungan perairan yaitu dengan menggunakan ekstrak kasar daun katuk (S. androgynus) yang mengandung senyawa flavonoid dan fenol yang merupakan senyawa yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Parasit dan Penyakit Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, pada tanggal 21 Januari sampai tanggal 5 Maret 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan efektifitas pemberian ekstrak kasar daun katuk (S. androgynus) terhadap daya hambat dari bakteri A. hydrophila secara In Vitro. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental yaitu dengan menguji hubungan suatu sebab (cause) dengan akibat (effect) yang dilakukan dalam suatu sistem tertutup yang kondisinya terkontrol dan teknik pengambilan datanya dengan cara observasi langsung yaitu pengamat merekam apa yang tengah terjadi pada saat itu juga. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), menggunakan 5 perlakuan dosis ekstrak kasar daun katuk (S. androgynus) yaitu :dosis (A) 9,26 ppt, dosis (B) 18,52 ppt, dosis (C) 27,77 ppt, dosis (D) 37,03 ppt dan dosis (E) 46,29 ppt. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak kasar daun katuk memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap pertumbuhan bakteri A.hydrophila. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata diameter daya hambat berkisar antara 4,98 mm sampai 11,27 mm. Hubungan antara perbedaan dosis ekstrak kasar daun katuk (S.androgynus) terhadap diameter daya hambat bakteri A. hydrophila menghasilkan hubungan atau grafik secara linear, dimana persamaannya didapatkan y = 2,635 + 0,176x dengan nilai koefisien determinasi R2 = 0,801. Kesimpulan dari hasil penelitian ini bahwa hasil uji efektifitas antibakterial dengan menggunakan uji cakram menunjukkan perbedaan dosis ekstrak kasar daun katuk (S. androgynus) berpengaruh sangat nyata terhadap daya hambat dari pertumbuhan bakteri A.hydrophila dengan dosis optimal yaitu pada dosis ekstrak kasar daun katuk sebesar 27,77 ppt.