Ekspresi Metallothioneindengan Prosedur ELISA pada Lambung Kerang Jawa (Corbicula javanica) di Instalasi Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten Kota Batu dan Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Teknologi Per

Main Author: Afandy, Ahmad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134851/1/Laporan_Skripsi_AHMAD_AFANY_125080107111016.pdf
http://repository.ub.ac.id/134851/
Daftar Isi:
  • Kerang jawa (Corbicula javanica)merupakan salah satu komponen penting dalam ekosistem perairan baik sebagai komponen rantai makanan, maupun sebagai indikator pemantauan kualitas perairan dan juga dimanfaatkan untuk mengatasi pencemaran perairan akibat polutan termasuk logam berat. Aktivitas manusia dalam kegiatan budidaya perikanan seringkali menghasilkan limbah atau bahan pencemar yang dapat membahayakan kehidupan organisme budidaya. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran logam berat yang ada di kolam IBAT Punten dan UPT PTPB Kepanjen dengan menggunakan kerang jawa (Corbicula javanica). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan logam Pb, Cd, Hg di air dan di lambung kerang jawa dan mengetahui kadar Metallothionein (MT) pada lambung kerang jawa (Corbicula javanica)serta mengetahui hubungan Metallothionein dengan logam berat Pb, Cd, dan Hgdari Instalansi Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten Kota Batu dan UPT PTPB Kepanjen Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2015 – Januari 2016 di Instalansi Budidaya Air Tawar (IBAT) Punten Kota Batu dan UPT PTPB Kepanjen Kabupaten Malang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan penjelasan secara deskriptif melalui penentuan yang terdapat 3 stasiun dengan 3 kali pengulangan. Kerang jawa (Corbicula javanica) dari ke dua lokasi tersebut kemudain dibedah, diambil lambungnya, dianalisis kadar logam berat (Pb, Cd, dan Hg) di air dan dilambung kerang jawa (Corbicula javanica) menggunakan metode AAS serta analisis Metallothionein menggunakan prosedur ELISA(Enzym-Linked Immunosorbent Assay) dan dilakukan pengukuran kualitas air antara lain suhu, pH dan oksigen terlarut (DO). Kandungan rata-rata logam berat (Pb,Cd dan Hg) di air pada semua stasiun penelitian di IBAT Punten, untuk logam berat Pb berkisar 0,0055-0,0073 ppm, Cd berkisar 0,0026-0,0054 ppm, Hg berkisar 0,0029-0,0054 ppm. Sedangkan di UPT PTPB Kepanjen,untuk logam berat Pb berkisar 0,0067-0,0108 ppm, Cd berkisar 0,0007-0,0025 ppm dan Hg berkisar 0,0033-0,0054ppm. Secara keseluruhan kadar logam berat Pb, Cd masih di bawah ambang batas sedangkan logam berat Hgsudah melebihi ambang batas yang telah ditentukan.Kandungan rata-rata kadar logam berat yang terakumulasi pada lambung kerang jawa (Corbicula javanica)pada semua stasiun di IBAT Punten, untuk Pb berkisar 0,072-0,122 ppm, Cd berkisar 0,024-0,030 ppm, dan Hg berkisar 0,048-0,093 ppm. Sedangkan di UPT PTPB Kepanjen untuk Pb berkisar 0,075-0,081 ppm, Cd 0,024-0,053 ppm, Hg 0,034-0,054 ppm.Secara keseluruhan kadar logam berat Pb, Cd dan Hg masih di bawah ambang batas yang telah ditentukan.Rata-rata kadar Metallothionein (MT) pada lambung kerang jawa (Corbicula javanica) di IBAT Punten padastasiun 1 berkisar antara 1000-3450 ng/ml, stasiun 2 berkisar antara 1600–3600 ng/ml dan stasiun 3 berkisar antara 1850-3275ng/ml. Sedangkan di UPT PTPB Kepanjen pada stasiun 1 vii berkisar 2300-3300 ng/ml, stasiun 2 berkisar 2500-3450 ng/ml, stasiun 3 berkisar 2675-3550 ng/ml.Hasil pengukuran kualitas air suhu berkisar 26-29oC, pH 7-8, DO 5-8,5 ppm. Hasil analisis regresi korelasi menunjukkan bahwa kadar Metallothionein (MT) pada lambung kerang jawa (Corbicula javanica)memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kadar logam berat Pb, Cd, Hg pada lambung kerang jawa (Corbicula javanica), sehingga akumulasi logam berat merupakan faktor yang mempengaruhi produksi Metallothionein (MT) pada tubuh kerang jawa (Corbicula javanica), sehingga disarankan untuk menggunakan Metallothionein (MT) dalam kerang jawa (Corbicula javanica)sebagai biomarker terhadap tingkat pencemaran logam berat khususnya logam berat Pb, Cd dan Hg. Selanjutnya perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian secara terpadu untuk mencegah dan menanggulangi pencemaran logam berat.