Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp.) dengan Pelarut N-Heksan Terhadap Kelulushidupan Post Larva Udang Vaname (L. vannamei) yang Diinfeksi Bakteri Vibrio harveyi
Main Author: | Hidayati, DeedaAmaliya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134844/1/LAPORAN_SKRIPSI.pdf http://repository.ub.ac.id/134844/ |
Daftar Isi:
- Dalam meningkatkan produksi udang nasional dapat dilakukan dengan budidaya intensif yang menghasilkan produksi tinggi sehingga memenuhi kebutuhan pasar udang. Salah satu jenis udang yang dibudidaya di Indonesia dengan nilai ekonomis yang tinggi adalah udang vaname (L. vannamei). Kendala yang terjadi dalam kegiatan budidaya udang salah satunya yaitu adanya penyakit Vibriosis dan yang menjadi agen utama penyebab penyakit ini yaitu bakteri Vibrio harveyi. Dalam penanggulangan penyakit pada hewan budidaya umumnya menggunakan antibiotik atau zat kimia namun pemakaian bahan tersebut sudah dilarang sekarang ini karena menimbulkan efek resisten terhadap bakteri, terjadinya akumulasi residu antibiotik dalam tubuh ikan serta berdampak terhadap lingkungan. Oleh karena itu digunakannya bahan alami yang berfungsi sebagai antibakteri yaitu tinta cumi-cumi (Loligo sp) Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dengan pelarut n-Heksan terhadap kelulushidupan udang vaname (L.vannamei) yang diinfeksi dengan bakteri V. harveyi. Pelaksanaan penelitian ini di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya pada tanggal 4 Desember 2015 hingga 15 Januari 2016. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan dengan dosis 8 ppm (A), 10 ppm (B), dan 12 ppm (C). Parameter utama dalam penelitian adalah mengetahui kelulushidupan post larva udang vaname, sedangkan parameter penunjang dalam penelitian ini adalah kepadatan bakteri V. harveyi, gejala klinis dan kualitas air (pH, suhu, salinitas dan DO). Hasil kelulushidupan yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan ini berpengaruh terhadap kelulushidupan post larva udang vaname yang ditunjukkan dengan hasil sidik ragam dengan hasil berbeda sangat nyata. Adapun rata-rata kelulushidupan post larva udang vaname untuk perlakuan A (8 ppm) yaitu 62,22%, perlakuan B (10 ppm) yaitu 77,78% dan perlakuan C (12 ppm) yaitu 90%. Kelulushidupan post larva udang vaname yang tertinggi yaitu pada perlakuan C (12 ppm). Hubungan antara dosis ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan terhadap kelulushidupan post larva udang vaname yaitu semakin tinggi dosis ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan yang digunakan maka kelulushidupan post larva udang vaname semakin tinggi. Adapun persamaan regresi yang didapat yaitu y = 12,8883+4,9069x dan koefisien R2 = 0,87 Hasil kepadatan bakteri yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan ini berpengaruh terhadap kepadatan bakteri V. harveyi hal ini ditunjukkan hasil sadik ragam dengan hasil yang berbeda sangat nyata. Adapun rata-rata kepadatan bakteri V. harveyi perlakuan A (8 ppm) yaitu 121 x 105 cfu/ml, perlakuan B (10 ppm) yaitu 84 x 105 cfu/ml, dan perlakuan C (12 ppm) yaitu 56 x 105 cfu/ml. Kepadatan bakteri V.harveyi yang terendah yaitu pada perlakuan C (12 ppm). Hubungan antara ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan terhadap kepadatan bakteri V. harveyi adalah semakin tinggi dosis ekstrak tinta cumi-cumi pelarut n-Heksan maka kepadatan bakteri V. vii harveyi semakin rendah. Adapun persamaan regresi yang didapat yaitu y= 249,111 -16,1667x dengan nilai R2 sebesar 0,85. Hasil pengamatan gejala klinis post larva udang vaname yaitu post larva udang vaname yang telah diinfeki dengan bakteri V. harveyi selama 24 jam memiliki tingkah laku renang tidak beraturan dan ciri-ciri morfologi yang ditimbulkan yaitu warna tubuh menjadi kusam dan terdapat bercak merah pada ekor. Hasil dari pengamatan parameter kualitas air yang terdiri dari suhu, pH, salinitas dan DO menunjukkan hasil yang normal sehingga kelulushidupan post larva udang vaname tidak dipengaruhi oleh parameter kualitas air pada media pemeliharaan hewan uji.