Pengaruh Pemberian Ekstrak Kasar Daun Waru (Hibiscus tiliaceus L.) Terhadap Daya Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila secara In Vitro

Main Author: Purwanti, Endah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134843/1/SKRIPSI_ENDAH_PURWANTI_125080500111039.pdf
http://repository.ub.ac.id/134843/
Daftar Isi:
  • Kendala utama dalam budidaya perikanan adalah serangan penyakit. Penyakit yang sering berkembang pada kegiatan akuakultur, salah satunya adalah penyakit bercak merah atau sering dikenal dengan Motile Aeromonas Septicemia (MAS) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Upaya untuk menghindari dampak negatif dari penggunaan antibiotik, perlu dicari alternatif pengobatan yang efektif, murah, aman terhadap manusia dan ramah lingkungan. Salah satunya dengan menggunakan ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.) terhadap daya hambat bakteri A. hydrophila secara in vitro. Sedangkan kegunaannya yaitu memberikan informasi mengenai pemanfaatan bahan alami yang ramah lingkungan untuk mengendalikan serangan A. hydrophila dengan menggunakan ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Prosedur dalam penelitian ini meliputi persiapan dan pelaksanaan penelitian. Persiapan penelitian meliputi sterilisasi alat dan bahan, pembuatan ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.) dengan metode maserasi, pembuatan media agar miring (TSA), peremajaan bakteri A. hydrophila, pembuatan media NB (Nutrient Broth), kultur bakteri A. hydrophila, cara memperoleh bakteri A. hydrophila dengan kepadatan 107 cfu/ml dan pembuatan media agar untuk uji cakram. Sedangkan pelaksanaan penelitiannya meliputi uji MIC (Minimum Inhibiting Concentration) dan uji cakram. Hasil uji MIC diperoleh dosis 10000 ppm (10 ppt), dosis tersebut dapat menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila. Uji cakram dilakukan menggunakan perlakuan dosis 10 ppt, 30 ppt, 50 ppt, 70 ppt serta kontrol negatif dan kontrol positif. Hasil perhitungan sidik ragam 9,96 berarti bahwa pengaruh pemberian ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.) terhadap daya hambat bakteri A. hydrophila adalah berbeda sangat nyata. Penambahan dosis ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.) terhadap diameter zona bening menunjukkan pola linier dengan persamaan y=1,5078+0,0151x, koefisien determinasi (R2) = 0,9774, serta koefisien korelasi (r) = 0,9886. Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, disarankan menggunakan ekstrak kasar daun waru (H. tiliaceus L.) untuk menghambat pertumbuhan bakteri A. hydrophila, namun perlu dilakukan penelitian lanjutan secara in vivo untuk membuktikan keefektifan bahan tersebut sebagai penghambat bakteri.