Penentuan Unit Manajemen Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) Berdasarkan Variasi Genetik Dengan Analisis Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) di Perairan Selatan Jawa
Main Author: | Nazifah, Lazimatun |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134823/1/Skripsi_Lazimatun_Nazifah_PSP_2012.pdf http://repository.ub.ac.id/134823/ |
Daftar Isi:
- Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) merupakan ikan pelagis besar yang banyak diminati oleh pasar ekspor secara luas. Permintaan pasar terhadap ikan tuna jenis ini pun selalu meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan, sehingga membutuhkan produksi hasil tangkapan yang berkelanjutan. Intensitas penangkapan Ikan Tuna Sirip Kuning di sebagian besar wilayah Indonesia semakin meningkat guna memenuhi permintaan tersebut. Kesalahan dalam mengelola perikanan secara keberlanjutan dapat menyebabkan sumberdaya ikan ketersediaannya di alam mengalami penurunan. Dalam rangka mengelola perikanan secara efektif, diperlukan pengetahuan mengenai variasi genetik yang dapat dijadikan acuan dalam penentuan unit manajemen Ikan Tuna Sirip Kuning (Thunnus albacares) di Laut Selatan Jawa. Pentingnya manajemen yang tepat dalam rangka upaya mempertahankan kelestarian sumberdaya ikan Tuna Sirip Kuning, maka dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui struktur populasi Thunnus albacares dari tiga populasi di Perairan Selatan Jawa menggunakan metode Restriction Fragment Length Polymorphism (RFLP) dan mengetahui apakah populasi Thunnus albacares di Perairan Selatan Jawa dapat dikelola sebagai satu unit manajemen. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa dari lima enzim yang diujikan (HaeIII, RsaI, BamHI, AluI, dan XhoI), enzim RsaI dapat mendeteksi variasi genetik Thunnus albacares karena menghasilkan potongan fragmen DNA yang polimorfik. Rata-rata nilai Fst atau perbedaan genetik Thunnus albacares yang didaratkan di Jakarta, Cilacap, dan Bali sangat rendah yakni 0.0476. Thunnus albacares yang didaratkan di Jakarta dan Bali memiliki jarak genetik yang lebih kecil (0,0073) dibandingkan dengan populasi Cilacap (0.0075). Rendahnya nilai Fst dan jarak genetik Thunnus albacares yang didaratkan di tiga tempat tersebut dikelompokkan sebagai satu stok dan dapat dikelola sebagai satu unit manajemen.