Uji Daya Hambat Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo sp) dengan Pelarut Metanol terhadap Bakteri Vibrio harveyi secara In-Vitro

Main Author: Wulandari, Retno
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134818/1/LAPORAN_SKRIPSI_UJI_DAYA_HAMBAT_EKSTRAK_TINTA_CUMI-CUMI_DENGAN_PELARUT_METANOL_RETNO_WULANDARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/134818/
Daftar Isi:
  • Vibriosis merupakan salah satu penyakit bakterial yang mampu mengakibatkan kerugian dalam kegiatan budidaya udang di dunia. Vibriosis bersifat ganas bahkan serangannya mengakibatkan kematian masal. Penyakit ini disebabkan karena serangan bakteri Vibrio spp., termasuk Vibrio harveyi. Vibrio harveyi merupakan bakteri gram negatif yang berbentuk batang pendek, fakultatif anaerob dan halofilik. Bakteri ini sering menyerang kegiatan pembenihan maupun pembesaran udang di Indonesia. Pencegahan vibriosis sudah dilakukan dengan menggunakan antibiotik namun, antibiotik memiliki kekurangan yaitu menimbulkan residu, sehingga berbahaya untuk kegiatan budidaya. Oleh karena itu, dibutuhkan antibakteri yang ramah lingkungan salah satunya dengan memanfaatkan tinta cumi-cumi (Loligo sp). Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa tinta cumi cumi mengandung zat bioaktif yang berperan dalam antibakteri, anti jamur dan anti kanker. Oleh karena itu, perlu penelitian tentang uji daya hambat ekstrak tinta cumi-cumi (Loligo sp.) dengan pelarut metanol terhadap bakteri V. harveyi secara in-vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tinta cumi-cumi dengan pelarut metanol terhadap bakteri V. harveyi dan mengetahui dosis yang mampu menghambat bakteri tersebut. Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang; pada bulan November 2015 hingga Januari 2016. Metode yang diterapkan adalah metode eksperimen dengan analisis Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 4 perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu pemberian ekstrak dengan dosis 4 ppm, 6 ppm, 8 ppm dan 10 ppm. Pembanding yang digunakan adalah kontrol positif dengan menggunakan antibiotik Oxytetraxiclyne dan kontrol negatif dengan menggunakan DMSO. Parameter utama dalam penelitian ini adalah mengukur diameter zona hambat setiap perlakuan. Parameter penunjang berupa suhu inkubator dan media biakkan. Hasil penelitian yang diperoleh pada setiap perlakuan menunjukkan hasil yang berbeda. Perlakuan pemberian dosis 4 ppm terbentuk rata-rata zona hambat sebesar 0,54 ± 0,18 mm, perlakuan dosis 6 ppm menghasilkan rata-rata zona hambat 1,08 ± 0,29 mm, perlakuan dosis 8 ppm rata-rata zona hambat yang terbentuk 2,38 ±0,03 mm dan pada perlakuan dosis 10 ppm terbentuk ratarata zona hambat 3,54 ± 0,45 mm. Hasil zona hambat kontrol positif diperoleh rata-rata 16,7 ± 0,26 mm dan kontrol negatif tidak ditemukan zona hambat. Berdasarkan hasil tersebut diketahui peningkatan dosis mengakibatkan peningkatan zona hambat dan hasil uji statistik menunjukkan bahwa penelitian tersebut memberikan pengaruh berbeda sangat nyata. Grafik yang terbentuk berdasarkan perhitungan adalah grafik linier dengan persamaan y = -1,7107 + 0,5137x dan R2 = 0,938 Penghambatan bakteri V. harveyi diduga karena adanya kandungan zat antimikroba pada ekstrak yang berhasil diikat oleh pelarut metanol. Secara umum sifat antibakteri terdiri dari 2 yaitu bakteriostatik dan bakterisidal. Sifat antibakteri dari ekstrak tinta cumi cumi adalah bakteriostatik. Mekanisme kerja zat antimikroba dengan cara merusak sintesis dinding sel, mengganggu sintesis protein dan mengganggu metabolisme sel.