Analisis Hematologi dan Mikronuklei Ikan Mas (Cyprinus carpio L.) yang Dipapar Herbisida Berbahan Aktif Isopropilamina Glifosat Pada Uji Toksisitas Akut
Main Author: | Lestari, Siti |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134816/1/LAPORAN_SKRIPSI-SITI_LESTARI-125080100111050.pdf http://repository.ub.ac.id/134816/ |
Daftar Isi:
- Herbisida isopropilamina glifosat termasuk herbisida non-selektif yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena memiliki efektivitas tinggi dalam mengendalikan gulma dengan biaya yang rendah. Residu dari penggunaan herbisida tersebut akan terbawa ke aliran air dan menyebabkan penurunan kualitas perairan sehingga mengancam kelangsungan hidup organisme di dalamnya. Ikan mas (Cyprinus carpio L.) merupakan salah satu ikan teleostei sangat mudah dijumpai diseluruh Indonesia. Uji toksisitas akut merupakan metode yang paling sering digunakan untuk mengetahui toksisitas suatu zat pencemar terhadap makhluk hidup. Hewan uji yang baik untuk mengevaluasi toksisitas dan efek kontaminan pada hewan ialah ikan teleostei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui toksisitas akut herbisida LC50-96jam isopropilamina glifosat dan profil hematologi, jumlah mikronuklei serta nuklei abnormal lainnya pada ikan mas (Cyprinus carpio L.). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Analisis data menggunakan Uji-F, uji lanjutan dengan uji BNT dan untuk mengetahui toksisitas akut LC50-96jam menggunakan analisa model probit. Penelitian ini terbagi atas uji pendahuluan dan uji sesungguhnya. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari hingga Februari 2016. Pelaksanaan uji toksisitas di Laboratorium Reproduksi Ikan dan analisa hematologi serta mikronulei di Laboratorium Penyakit dan Kesehatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Hasil dari penelitian menunjukkan nilai LC50-96jam herbisida isopropilamina glifosat terhadap ikan mas (Cyprinus carpio L.) ditemukan pada konsentrasi 8.57 ppm. Penambahan konsentrasi paparan herbisida isopropilamina gilfosat diikuti dengan penurunan rata-rata jumlah eritrosit hingga 666.667 sel/mm3, nilai hematokrit hingga 19%, kadar hemoglobin 4.33 g% dan kenaikan jumlah total leukosit hingga 119.583.3 sel/mm3. Pada setiap perlakuan selama pemaparan 96 jam telah ditemukan adanya mikronuklei dan nuklei abnormal lainnya seperti bebbled, lobed, notched dan binuklei dalam jumlah yang kecil. Rata-rata mikronuklei yang ditemukan terendah ialah 1.04/1000 sel pada konsentrasi 0 ppm (kontrol) dan tertinggi 7.94/1000 sel pada konsentrasi 8,7 ppm, sedangkan rata-rata nuklei abnormal lainnya jumlah terendah ialah 0.51/1000 sel blebbed nuklei pada konsentrasi 0 ppm (kontrol) dan tertinggi 5.30/1000 sel binuklei pada konsentrasi 8.7 ppm. Kualitas air selama penelitian masih dalam kisaran yang normal yakni suhu tertinggi sebesar 26.70C, pH tertinggi 7.79 dan oksigen terlarut terendah 5.17 mg/L. Hasil uji-F menunjukkan antar perlakuan terdapat perbedaan yang sangat nyata, terutama pada perlakuan 0 ppm (kontrol) dengan perlakuan 8.7 ppm. Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan disarankan agar dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh waktu paparan herbisida isopropilamina glifosat terhadap profil hematologi dan mikronuklei ikan mas (Cyprinus carpio L.) pada uji sub lethal dan perlu adanya perhatian mengenai penggunaan herbisida dengan adanya konsentrasi yang mematikan bagi organisme perairan.