Siklus Reproduksi Uceng (Nemacheilus fasciatus) Pada Bulan September sampai Bulan Desember di Sungai Lekso, Desa Babadan, Kec. Wlingi, Kab. Blitar

Main Author: Sayekti, DianMerry
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134805/1/LAPORAN_SKRIPSI_DMS.pdf
http://repository.ub.ac.id/134805/
Daftar Isi:
  • Keberadaan ikan uceng (Nemacheilus fasciatus) di perairan umum sudah semakin jarang ditemukan. N. fasciatus termasuk ikan yang masih dalam tahap penelitian sehingga belum bisa dibudidayakan. Untuk menjaga kelestariannya di alam diperlukan informasi data terkait siklus reproduksi ikan uceng yang akan dijadikan dasar informasi serta penangkapan yang terkendali. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 September 2015 hingga 4 Desember 2015 di Sungai Lekso, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, dan di Laboratorium Reproduksi Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi mengenai gambaran siklus reproduksi ikan uceng yang meliputi TKG, IKG, IG dan ISH dalam menentukan reproduksinya. Sehingga diharapkan memberikan informasi mengenai sikus reproduksi ikan uceng dalam reproduksinya. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan pengambilan sampel ikan 15 ekor jantan dan 15 ekor betina setiap pengamatan (per 2 minggu). Parameter utama pada penelitian ini adalah TKG, IKG, IG dan ISH. Parameter penunjang dalam penelitian ini adalah histologi gonad dan kualitas air meliputi suhu, pH, turbiditas dan DO. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat variasi TKG, IKG, IG dan ISH dari ikan jantan dan betina. Nilai rata-rata pengamatan ke-1 hingga ke-6 pada ikan jantan berturut-turut adalah TKG=I; I; II; II; IV; IV. . IKG=6,06%; 4,51%; 9,35%; 7,09%; 7,75%; 8,03%. IG= 0,354x102; 0,592x102; 0,575x 102; 0,578x102; 0,682x102; 0,768x102. ISH=0,316%; 0,507%; 0,389%; 0,480%; 0,740%; 0,768%. Sedangkan pada ikan betina nilai rata-rata pengamatan ke-1 hingga ke-6 berturut-turut adalah TKG=I; I; II; IV; V; V. IKG=6,06%; 9,35%; 11,56%; 15,48%; 16,23%; 17,25. IG=0,354x102; 0,592x102; 0,575x102; 0,837x102; 0,861x102; 1,032x102; 1,230x102. Prosentase oosit sekunder 0%; 15%; 29%; 60%; 89%dan 99% Berat gonad, berat tubuh, berat hati dan panjang tubuh mempengaruhi nilai TKG, IKG, IG dan ISH dalam menentukan siklus reproduksi ikan uceng. Hubungan TKG, IKG, IG dan ISH berbanding lurus dan saling berkaitan. Siklus tertinggi terjadi pada pengamatan ke-6 yakni minggu pertama bulan Desember 2015 dengan presentase 99% dibandingkan bulan sebelumnya. Hasil penelitian disarankan adanya penelitian lanjut mengenai siklus pada akhir musim penghujan, selain itu perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pola distribusi untuk mempermudah pengembangan budidayanya.