Status Hematologi dan Mikronuklei Ikan Tawes (Puntius javanicus) pada Kolam Budidaya Ikan Air Tawar
Main Author: | Sayitna, NovianAde |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134788/1/LAPORAN_SKRIPSI_NOVIAN_ADE_SAYITNA_%28125080101111036%29.pdf http://repository.ub.ac.id/134788/ |
Daftar Isi:
- Ikan Tawes adalah salah satu komoditi ikan air tawar yang penting. Karena memiliki banyak manfaat salah satunya sebagai biondikator lingkungan perairan. Cara yang lazim digunakan untuk melihat status kesehatan ikan serta kondisi baik buruknya perairan budidaya ikan air tawar yaitu dengan melihat status hematologi dari ikan yang memiliki unsur mikronuklei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil hematologi dan mikronuklei serta adakah perbedaannya antara di UPT PTPB Kepanjen dan UPR Mina Lestari Blitar. Kegunaannya yaitu menambah wawasan mengenai kesehatan ikan dan untuk memperoleh gambaran hematologi dan mikronuklei yang dapat digunakan dalam mengevaluasi serta menjaga lingkungan budidaya perairan. Metode yang digunakan adalah deskriptif, sedangkan analisis data menggunakan Uji-T dengan software SPSS 16.0. Pengambilan sampel ikan dilakukan di UPT PTPB Kepanjen dan UPR Mina Lestari Blitar yang masing–masing stasiun penelitian diambil 3 ekor ikan. Dari hasil penelitian diperoleh nilai eritrosit ikan Tawes di UPT PTPB Kepanjen berkisar (523666,67–850000) sel/mm3 sedangkan nilai eritrosit di UPR Mina Lestari Blitar berkisar (1746666–2360000) sel/mm3. Nilai leukosit ikan Tawes di UPT PTPB Kepanjen berkisar (110533,33-125133,33) sel/mm3, sedangkan nilai leukosit ikan Tawes di UPR Mina Lestari Blitar berkisar (65100-91766,67) sel/mm3. Hemoglobin ikan Tawes di UPT PTPB Kepanjen berkisar (5,8–7,17 gram/%) sedangkan hemoglobin ikan Tawes di UPR Mina Lestari Blitar berkisar (6,07–8,4) gram/%. Hematokrit ikan Tawes di UPT PTPB Kepanjen berkisar (31–32,67) % sedangkan hematokrit ikan Tawes di UPR Mina Lestari Blitar berkisar (20,33–26) %. Hasil mikronuklei di UPT PTPB Kepanjen dari stasiun 1, 2 dan 3 MN berkisar 18,53-18,83/1000 sel, sedangkan hasil mikronuklei di UPR Mina Lestari Blitar dari stasiun 1, 2 dan 3 berkisar 4,1-4,4/1000 sel. Untuk parameter kualitas air yaitu suhu di UPT PTPB Kepanjen berkisar 26-30 oC sedangkan nilai suhu di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 25-30 oC. DO di UPT PTPB Kepanjen berkisar 4,1-7,8 mg/l sedangkan nilai DO di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 7,8-8,3 mg/l. pH di UPT PTPB Kepanjen berkisar 7,1-8,3 sedangkan pH di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 7-7,5. Amonia di UPT PTPB Kepanjen berkisar 0.00689–0.0099 ppm sedangkan amonia di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 0.0048–0.0071 ppm. BOD di UPT PTPB Kepanjen berkisar 2,87–6 ppm sedangkan BOD di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 3–3,476 ppm. Selanjutnya untuk analisis logam berat Hg di UPT PTPB Kepanjen berkisar antara 0,0033-0,0074 ppm sedangkan kadar Hg di UPR Mina Lestari Blitar berkisar antara 0,0025-0,0066 ppm. Pb di UPT PTPB Kepanjen berkisar antara 0,0064-0,0099 ppm sedangkan kadar Pb di UPR Mina Lestari Blitar berkisar 0,0017-0,0052 ppm. Cd di UPT PTPB Kepanjen berkisar antara 0,0014-0,005 ppm sedangkan kadar Cd di UPR Mina Lestari Blitar berkisar antara 0,0007-0,005 ppm. Berdasarkan uji-T terdapat perbedaan yang nyata antara status hematologi dan mikronuklei ikan Tawes di UPT PTPB Kepanjen dengan di UPR Mina Lestari Blitar. vi Kesimpulan dari penelitian ini yaitu profil hematologi dan mikronuklei ikan tawes di UPT PTPB Kepanjen dan UPR Mina Lestari Blitar masih tergolong normal. Selain itu kondisi kesehatan ikan Tawes di kedua tempat tersebut berbeda, dimana setelah ditinjau berdasarkan evaluasi hematologi dan mikronukleinya kesehatan ikan Tawes di UPR Mina Lestari Blitar lebih sehat dibandingkan di UPT PTPB Kepanjen. Dalam penelitian ini, disarankan untuk UPR Mina Lestari Blitar supaya tetap mempertahankan dan menjaga upaya manajemen kawasan budidaya ikan, terutama budidaya ikan air tawar di UPT PTPB Kepanjen diperlukan pemantauan kualitas air parameter BOD secara rutin dan pemberian probiotik supaya mengurangi kadar bahan organik di kolam budidaya ikan Tawes disana. Hal ini dimaksudkan agar budidaya ikan Tawes dikedua tempat tersebut tetap terjaga kualitas airnya dan tidak tercemar sehingga ikan akan tetap tumbuh dengan optimal.