Perkembangan Embrio Ikan Wader Pari (Rasbora Argyrotaenia) Pada Suhu Media Inkubasi Yang Berbeda

Main Author: Mubin, Fathul
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2016
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134744/1/ARTIKEL.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/2/PKM.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/3/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/
ctrlnum 134744
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/134744/</relation><title>Perkembangan Embrio Ikan Wader Pari (Rasbora Argyrotaenia) Pada Suhu Media Inkubasi Yang Berbeda</title><creator>Mubin, Fathul</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu komoditi yang berpotensi di pasar. Karena sangat disukai akan rasanya. Banyaknya penangkapan secara berlebih di alam semakin membuat populasi ikan ini semakin berkurang. Upaya penyediaan benih dalam jumlah yang mencukupi serta bermutu merupakan langkah yang harus bisa terwujud untuk kelanjutan pengembangan perikanan budidaya. Dengan memanipulasi media hidup pemeliharaan diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas telur dan larva. Salah satunya dengan memanipulasi suhu perairan. Suhu menjadi faktor pembatas bagi kelangsungan hidup ikan mulai dari perkembangan awal embrio sampai ikan dewasa. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendiskripsikan perkembangan embrio mulai tahap morula hingga organogenesis dan proses menetasnya pada suhu media inkubasi yang berbeda,yaitu 26&#xB0;C,28&#xB0;C dan 30&#xB0;C. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada bulan Juli hingga Agustus 2016. Pada metode ini penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif dengan mengamati perkembangan embrio ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) pada suhu media penetasan yang berbeda yaitu 26&#xB0;C, 28&#xB0;C, dan 30&#xB0;C. Pengamatan dilakukan mulai terjadinya fertilisasi hingga menetas. Parameter utama pada penelitian ini adalah mengamati fase perkembangan embrio dimulai dari stadia cleavage Kemudian menuju fase morula,kemudian blastula, gastrula hingga terbentuknya organ tubuh ikan pada suhu media inkubasi yang berbeda. Parameter penunjang meliputi kualitas air seperti oksigen terlarut dan pH. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah bahwa Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 30&#xB0;C dibutuhkan waktu 9 jam 8 menit dan menetas selama 18 jam 50 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 28&#xB0;C dibutuhkan waktu 10 jam 12 menit dan menetas selama 20 jam 5 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 26&#xB0;C dibutuhkan waktu 11 jam 15 menit dan menetas selama 22 jam 40 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu media ikubasi maka semakin cepat perkembangan embrio dan semakin cepat pula menetas. Sebaliknya, yaitu semakin rendah suhu media inkubasi maka maka semakin lama perkembangan embrio dan semakin lama pula menetasnya. Kualitas air pada media ikubasi selama penelitian diperoleh suhu berkisar antara 25-31&#xB0;C. pH berkisar antara 5,9-6,5 kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,85-7,22 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan embrio yang terjadi pada telur ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) terjadi dalam beberapa stadia, yaitu stadia pembelahan 1, 2, 4, 8, 16, dan 32 (cleavage), stadia morula, stadia blastula, stadia gastrula, stadia neurula, stadia organogenesis hingga menetas. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 30&#xB0;C dibutuhkan waktu 9 jam 8 menit dan menetas selama 18 jam 50 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 28&#xB0;C dibutuhkan waktu 10 jam 12 menit dan menetas selama 20 jam 5 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu ii 26&#xB0;C dibutuhkan waktu 11 jam 15 menit dan menetas selama 22 jam 40 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu media ikubasi maka semakin cepat perkembangan embrio dan semakin cepat pula menetas. Sebaliknya, yaitu semakin rendah suhu media inkubasi maka maka semakin lama perkembangan embrio dan semakin lama pula menetasnya. Kualitas air pada media ikubasi selama penelitian diperoleh suhu berkisar antara 25-31&#xB0;C. pH berkisar antara 5,9-6,5 sedangkan kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,85-7,22 ppm.</description><date>2016</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/134744/1/ARTIKEL.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/134744/2/PKM.pdf</identifier><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/134744/3/SKRIPSI.pdf</identifier><identifier> Mubin, Fathul (2016) Perkembangan Embrio Ikan Wader Pari (Rasbora Argyrotaenia) Pada Suhu Media Inkubasi Yang Berbeda. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2016/1015/051700410</relation><recordID>134744</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Mubin, Fathul
title Perkembangan Embrio Ikan Wader Pari (Rasbora Argyrotaenia) Pada Suhu Media Inkubasi Yang Berbeda
publishDate 2016
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/134744/1/ARTIKEL.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/2/PKM.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/3/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/134744/
contents Ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) merupakan salah satu komoditi yang berpotensi di pasar. Karena sangat disukai akan rasanya. Banyaknya penangkapan secara berlebih di alam semakin membuat populasi ikan ini semakin berkurang. Upaya penyediaan benih dalam jumlah yang mencukupi serta bermutu merupakan langkah yang harus bisa terwujud untuk kelanjutan pengembangan perikanan budidaya. Dengan memanipulasi media hidup pemeliharaan diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas telur dan larva. Salah satunya dengan memanipulasi suhu perairan. Suhu menjadi faktor pembatas bagi kelangsungan hidup ikan mulai dari perkembangan awal embrio sampai ikan dewasa. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk mendiskripsikan perkembangan embrio mulai tahap morula hingga organogenesis dan proses menetasnya pada suhu media inkubasi yang berbeda,yaitu 26°C,28°C dan 30°C. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Ikan divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur pada bulan Juli hingga Agustus 2016. Pada metode ini penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode deskriptif dengan mengamati perkembangan embrio ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) pada suhu media penetasan yang berbeda yaitu 26°C, 28°C, dan 30°C. Pengamatan dilakukan mulai terjadinya fertilisasi hingga menetas. Parameter utama pada penelitian ini adalah mengamati fase perkembangan embrio dimulai dari stadia cleavage Kemudian menuju fase morula,kemudian blastula, gastrula hingga terbentuknya organ tubuh ikan pada suhu media inkubasi yang berbeda. Parameter penunjang meliputi kualitas air seperti oksigen terlarut dan pH. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah bahwa Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 30°C dibutuhkan waktu 9 jam 8 menit dan menetas selama 18 jam 50 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 28°C dibutuhkan waktu 10 jam 12 menit dan menetas selama 20 jam 5 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 26°C dibutuhkan waktu 11 jam 15 menit dan menetas selama 22 jam 40 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu media ikubasi maka semakin cepat perkembangan embrio dan semakin cepat pula menetas. Sebaliknya, yaitu semakin rendah suhu media inkubasi maka maka semakin lama perkembangan embrio dan semakin lama pula menetasnya. Kualitas air pada media ikubasi selama penelitian diperoleh suhu berkisar antara 25-31°C. pH berkisar antara 5,9-6,5 kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,85-7,22 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perkembangan embrio yang terjadi pada telur ikan wader pari (Rasbora argyrotaenia) terjadi dalam beberapa stadia, yaitu stadia pembelahan 1, 2, 4, 8, 16, dan 32 (cleavage), stadia morula, stadia blastula, stadia gastrula, stadia neurula, stadia organogenesis hingga menetas. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 30°C dibutuhkan waktu 9 jam 8 menit dan menetas selama 18 jam 50 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu 28°C dibutuhkan waktu 10 jam 12 menit dan menetas selama 20 jam 5 menit. Mulai stadia cleavage hingga organogenesis pada suhu ii 26°C dibutuhkan waktu 11 jam 15 menit dan menetas selama 22 jam 40 menit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi suhu media ikubasi maka semakin cepat perkembangan embrio dan semakin cepat pula menetas. Sebaliknya, yaitu semakin rendah suhu media inkubasi maka maka semakin lama perkembangan embrio dan semakin lama pula menetasnya. Kualitas air pada media ikubasi selama penelitian diperoleh suhu berkisar antara 25-31°C. pH berkisar antara 5,9-6,5 sedangkan kandungan oksigen terlarut (DO) berkisar antara 5,85-7,22 ppm.
id IOS4666.134744
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:06:18Z
last_indexed 2021-10-28T07:23:34Z
recordtype dc
_version_ 1751454905302777856
score 17.538404