Uji Daya Hambat dan Stabilitas Ekstrak Kasar Mikroalga Tetraselmis chuii terhadap Aktivitas Bakteri Morganella morganii
Main Author: | A, DewiAnggraini |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/134738/1/SKRIPSI_115080300111090_DEWI_ANGGRAINI.pdf http://repository.ub.ac.id/134738/ |
Daftar Isi:
- Mikroalga merupakan salah satu jenis sumberdaya perairan yang belum termanfaatkan dengan optimal. Kandungan bioaktif dalam mikroalga mampu diaplikasikan sebagai antimikroba, terutama dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen. Salah satu mikroalga yang memiliki potensi untuk dijadikan antimikroba yaitu Tetraselmis chuii. Morganella morganii termasuk dalam bakteri patogen dimana bakteri ini mampu merombak histidin menjadi histamin oleh enzim histidin dekarboksilase dari Morganella morganii. Adanya kandungan histamin inilah yang dapat menyebabkan terjadinya keracunan bagi manusia, sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan Tetraselmis chuii dalam menghambat Morganella morganii. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui daya hambat dan kestabilan ekstrak Tetraselmis chuii dalam menghambat Morganella morganii secara umumnya. Secara khusus tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan besaran rendemen dengan maserasi menggunakan pelarut berbeda (non polar. Semi polar dan polar) serta dapat menentukan komponen bioaktif yang ada pada sampel melalui analisis fitokimia dan LC-MS. Mengukur dan menentukan daya hambat serta stabilitas ekstrak kasar Tetraselmis chuii dalam menghambat pertumbuhan Morganella morganii. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus hingga bulan November 2015 yang bertempat di Laboratorium Mikrobiologi dan Laboratorium Hidrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Analisa LC-MS ekstrak kasar Tetraselmis chuii dilakukan di Laboratorium Pusat Pengujian Kimia (LIPI) Serpong, Tangerang Selatan. Tahapan penelitian ini terbagi dalam dua tahapan yaitu penelitian tahap pertama dan penelitian tahap dua. Penelitian tahap pertama dilakukan maserasi dengan pemberian pelarut berbeda (heksan, etil asetat, dan etanol) dengan waktu perendaman berbeda pula (24 jam, 48 jam, dan 72 jam) dan pengujian daya hambat. Parameter yang diamati yaitu, rendemen, diameter hambat, penentuan MBC dan MIC pemberian konsentrasi ekstrak 1000, 2000, 3000, 4000 dan 5000 ppm, uji fitokimia dan analisis LC-MS. Penelitian tahap dua dilakukan uji stabilitas dengan pemberian suhu (60°, 70°, 80°, 90° dan 100°C) dan waktu pemanasan (5, 10, 15 dan 20 menit) dengan parameter uji yaitu, diameter hambat dan penetapan MBC dan MIC. Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa, pada penelitian tahap pertama dengan waktu maserasi dan pelarut berbeda diperoleh persentase rendemen berkisar antara 0,83 ± 0,31 % hingga 6,78 ± 0,280 %. Besarnya diameter hambat dari ekstrak kasar Tetraselmis chuii terhadap Morganella morganii berkisar antara 3,37 ± 0,19 mm hingga 10,88 ± 0, 47 mm. Dari hasil uji MBC dan MIC secara berturut nilai terkecil dalam menghambat bakteri yaitu 3,13 vi ± 0,11 ppm dan 12,53 ± 0,48 ppm. Senyawa bioaktif teranalisis dengan uji fitokimia, senyawa yang dapat teranalisa yaitu alkaloid, terpenoid dan steroid dan tanin. Senyawa analisa melalui uji LC-MS yaitu 7-Hydroxy-4-methylcoumarin dan D-Pantothenic acid. Senyawa-senyawa bioaktif dugaan ini diduga mampu menghambat bakteri Morganella morganii dengan memenuhi permeabilitas sel sehingga permeabilitas sel bakteri menjadi terganggu yang akhirnya dapat menyebabkan kematian pada sel bakteri. Pengujian stabilitas pada ekstrak Tetraselmis chuii dengan pengaruh suhu dan waktu didapat diameter hambat yang berkisar antara 8,25 ± 0,624 mm hingga 11,03 ± 0,653 mm. Dari hasil uji MBC dan MIC diperoleh nilai MBC berkisar antara 3,76 ± 0,43 ppm hingga 19,82 ± 0,74 ppm. MIC yang diperoleh berkisar antara 15,02 ± 0,33 hingga 79,26 ± 2,98 ppm.