Daftar Isi:
  • Salah satu komoditas perikanan air tawar yang bernilai ekonomis tinggi dan telah dibudidayakan secara intensif adalah ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Ikan bawal air tawar digolongkan sebagai komoditas ikan konsumsi dan ikan hias. Permasalahan yang sering dihadapi oleh para supplier dalam pengiriman ikan adalah survival rate yang rendah diantaranya disebabkan karena kualitas air yang memburuk selama pengangkutan. Anestesi bertujuan untuk memperpanjang waktu transportasi dengan menekan metabolisme dan aktivitas ikan serta mengurangi resiko ikan mengalami stres yang dapat berakibat pada kematian. Bahan anestesi dapat berupa bahan alami dan bahan kimia sintetik. Salah satu bahan anestesi alami adalah tanaman anting-anting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh larutan tanaman anting-anting yang di berikan perlakuan suhu pada anestesi calon induk ikan bawal serta mengetahui suhu yang optimal pada anestesi calon induk ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-november 2014 di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT) punten, jalan mawar No.86 Kota Batu Propensi Jawa Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan acak lemngkap Menggunakan 4 perlakuan dan 4 ulangan dengan pemberian suhu yaitu A (240C),B (260C), C (280C), dan D (300C). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu yang berbeda pada larutan tanaman anting-anting memberikan hasil yang berbeda terhadap perlakuan masing-masing. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa Perlakuan suhu memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap waktu induksi. Dimana garis linear adalah sebagai berikut y = 1809,4 - 46,75x R2 = 0.997 dan Waktu induksi tercepat diperoleh pada suhu D (30oC) dengan rata-rata waktu induksi 406 detik. Sedangkan perlakuan suhu pada waktu pulih sadar adalah berbeda sangat nyata. Dimana garis linear adalah sebagai berikut y = 1626,2- 44,525x R2 = 0.97 Pulih sadar terbaik terdapat pada perlakuan D ( 30oC) dengan rata-rata waktu pulih sadar yaitu 295,50 detik. Sedangkan perlakuan terhadap kelulushidupan tidak berbeda nyata. Pengamatan kualitas air yaitu Suhu 210C-250C pH 7-9 dan DO 4-7 ppm, kisaran tersebut masih dalam batas toleransi.