Analisis Pertumbuhan Berdasarkan Panjang Dan Berat Ikan Bandeng (Chanos Chanos) Di Tambak Kedungpandan, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

Main Author: Ridwan, Muhammad
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134592/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/134592/1/artikel_skipsii_pdf.pdf
http://repository.ub.ac.id/134592/2/DAFTAR_PUSTAKA_edit.pdf
http://repository.ub.ac.id/134592/
Daftar Isi:
  • Analisis pertumbuhan berdasarkan panjang dan berat ikan bandeng (Chanos chanos) di tambak desa kedungpandan kec. jabon kab. Sidoarjo dilaksanakan pada bulan Maret 2014. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pertumbuhan bandeng (Chanos chanos) di tambak kedungpandann kecamatan Jabon, kabupaten Sidoarjo berdasarkan pola pertumbuhannya, dilihat dari pertambahan ukuran panjang dan berat ikan bandeng dalam suatu waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif observatif. Dengan parameter ujinya adalah laju pertumbuhan ikan bandeng serta kualitas air yang meliputi : suhu, kecerahan, salinitas, pH air, orthofosfat, nitrat, DO, CO2 dan plankton sebagai parameter biologi serta ikan bandeng sebagai obyek penelitian dengan jumlah sampel 60 ekor. Berdasarkan hasil analisa pertumbuhan dilihat dari panjang dan berat ikan bandeng termasuk kedalam pola pertumbuhan allometrik negative dengan didapat nilai b<3 yang tergolong pertumbuhan ikan bandeng termasuk panjang dan kurus. Untuk hasil analisa parameter kualitas air untuk suhu 31,5 – 34 0C, DO 5 – 9,7 mg/l, pH 7,73 – 7,93, TOM 20,7 – 22,4 mg/l, Salinitas 15 – 16,5 %, Kecerahan 27 – 28 cm, Nitrat 0,70 – 0,83 mg/l, Ortofosfat 0,196 – 0,366 mg/l, menunjukkan bahwa perairan masih mendukung untuk kegiatan budidaya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola dari pertumbuhan ikan bandeng termasuk kedalam pola pertumbuhan allometrik negative di mana b<3 yang menunjukkan ikan pertambahan panjang lebih cepat dari pada berat. Berdasarkan hasil pengukuran kualitas air tambak kedungpandan masih mendukung untuk melakukan budidaya dan berdasarkan kelimpahan relative plankton pada tambak kedungpandan termasuk kedalam perairan mesotrofik