Pengaruh Suhu Inlet Spray Dryer terhadap Kualitas Enkapsulat Ekstrak Daun Sargassum cristaefolium Tersalut Maltodekstrin

Main Author: Ariani, Indah
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134512/1/bab_4_dan_5_.pdf
http://repository.ub.ac.id/134512/2/Bab_3.pdf
http://repository.ub.ac.id/134512/3/COVER.pdf
http://repository.ub.ac.id/134512/4/Bab_2.pdf
http://repository.ub.ac.id/134512/5/Bab_1.pdf
http://repository.ub.ac.id/134512/
Daftar Isi:
  • Sargassum cristaefolium merupakan salah satu jenis alga coklat yang terdapat di perairan Indonesia. Sargassum cristaefolium ini memiliki penampakan yang tidak menarik, bau amis dan mudah busuk sehingga selama ini belum banyak dimanfaatkan dalam bentuk segar. Padahal Sargassum cristaefolium ini termasuk alga coklat yang menghasilkan senyawa bioaktif yang dapat digunakan sebagai antibakteri, anti tumor, antivirus, dan antioksidan. Pemanfaatan alga coklat menjadi bentuk serbuk kini sudah mulai dikembangkan. Ekstrak alga coklat berbentuk serbuk ini lebih efektif dan praktis dalam penggunaannya. Disamping itu, bentuk serbuk juga memiliki masa simpan yang lebih lama karena kadar airnya yang sangat rendah. pembuatan serbuk dari ekstrak alga coklat dapat dilakukan dengan berbagai metode, salah satunya dengan teknologi enkapsulasi dengan metode spray drying. Salah satu indikator yang paling penting dalam aplikasi metode spray drying adalah suhu udara inlet spray dryer. Suhu inlet spray dryer yang tinggi akan menghasilkan ukuran partikel yang lebih besar dibandingkan dengan menggunakan suhu inlet spray dryer yang rendah. enkapsulasi dengan metode spray drying biasanya menggunakan bahan pengisi seperti maltodekstrin yangmemiliki sifat berasa, kelarutannya tinggi, dan dapat membentuk jaringan matriks yang baik dalam sistem dinding enkapsulat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu inlet spray dryer terhadap kualitas enkapsulat ekstrak daun Sargassum cristaefolium tersalut maltodekstrin yang meliputi efisiensi enkapsulasi flavonoid, kadar air, kelarutan, pH, warna, aroma serta morfologi dan distribusi ukuran diameter partikel. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 3 kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah suhu inlet spray dryer 1500C, 1700C, dan 1900C dengan variabel terikat efisiensi enkapsulasi flavonoid, kadar air, kelarutan, pH, warna, aroma, serta morfologi dan distribusi ukuran diameter partikel. Suhu inlet spray dryer yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata terhadap efisiensi enkapsulasi, kadar air, bau, distribusi morfologi dan ukuran diameter partikel enkapsulat ekstrak daun Sargassum cristaeolium, namun tidak berpengaruh nyata terhadap kelarutan, pH, warna, serta morfologi dan distribusi ukuran diameter partikel. Perlakuan terbaik adalah perlakuan suhu inlet spray dryer 1500C yaitu efisiensi enkapsulasi flavonoid sebesar 73,5345%, kelarutan sebesar 99,165%, pH 8,96, derajat warna sebesar 73,33, organoleptik bau sebesar 4,09, mikrokapsul tersalut secara sempurna sebesar 79,84%, dan memiliki diameter terbanyak berukuran <10 μm. Disarankan pada pembuatan enkapsulat ekstrak daun Sargassum cristaefolium dengan spray dryer menggunakan suhu 1500C dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang konsentrasi maltodekstrin yang tepat sebagai penyalut dalam pembuatan enkapsulat ekstrak daun Sargassum cristaefolium.