Pengaruh Perbedaan Lama Perendaman Jaring Insang Pertengahan (Jaring Jajak) Terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek Jawa Timur

Main Author: Karlina, Neni
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134488/1/LaporanSkripsii_NeniKarlina_115080200111059.pdf
http://repository.ub.ac.id/134488/
Daftar Isi:
  • Alat tangkap jaring insang pertengahan yang digunakan untuk menangkap ikan pelagis ini memiliki tingkat selektifitas yang tinggi. Dalam pengoperasian jaring insang oleh nelayan Prigi masih dilakukan berdasarkan kebiasaan sehingga hasil tangkapan masih bersifat fluktuatif. Teluk Prigi memiliki tiga pantai yaitu Pantai Damas yang berada di Desa Karanggandu, Pantai Ngresep yang berada di Desa Tasikmadu dan Desa Prigi, dan Pantai Karanggongso yang termasuk pasir putih terletak di Dusun Karanggongso Desa Tasikmadu. Teluk Prigi memiliki dasar laut berlumpur yang bercampur pasir dan sedikit berbatu karang dengan kedalaman 15 – 61 m. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil tangkapan utama jaring insang pertengahan dan lama perendaman jaring insang pertengahan yang baik agar mendapatkan hasil tangkapan yang optimal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan (1 jam; 1,5 jam dan 2 jam) dilakukan sebanyak 12 kali ulangan. Metode eksperimen adalah suatu bentuk kegiatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dengan maksud untuk mencari hubungan sebab akibat. Perlakuan dengan menggunakan lama perendaman jaring 1,5 jam menghasilkan jumlah tangkapan paling optimal yaitu sebanyak 39,8 Kg. Hasil analisa data yang dilakukan menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel yang artinya lama perendaman jaring jajak berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan di perairan Teluk Prigi, Trenggalek. Jenis hasil tangkapan jaring insang pertengahan (jaring jajak) di perairan teluk prigi meliputi ikan layur (Trichiurus spp), tongkol krai (Auxis thazard), tongkol lisong (Auxis rochei) banyar (Rastrelliger kanagurta), lemuru (Sardinella lemuru), selar (Selaroides leptolepis), tenggiri papan (Scomberomorus guttatus), kerong-kerong (Terapon jarbua), dan petek (Leiognathus equulus).