tentang Studi tentang Kelimpahan Plankton dan Parameter Fisika Kimia Oseanografi di Perairan Selat Bali

Main Author: Khasanah, SitiNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134398/1/LAPORAN_SKRIPSI_FIX_FIX.pdf
http://repository.ub.ac.id/134398/
Daftar Isi:
  • Iklim merupakan perubahan rata-rata cuaca pada kurun waktu yang panjang. Iklim secara terus menerus pasti akan mengalami suatu perubahan akibat adanya pemanasan global. Perubahan iklim adalah perubahan variable iklim yang terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu yang panjang. Perubahan iklim merupakan suatu fenomena yang menyebabkan kondisi alam mengalami perubahan salah satunya ialah perubahan suhu. Perubahan suhu tidak hanya terjadi pada udara saja tetapi juga terjadi pada suhu perairan. Suhu perairan yang berubah akibat perubahan iklim nantinya berdampak pada organisme laut yang hidup di dalamnya, salah satunya yaitu plankton. Plankton merupakan organisme yang berbentuk mikroskopis yang hidupnya melayang-layang di perairan. Plankton terdiri dari dua macam yaitu fitoplankton (plankton nabati) dan zooplankton (plankton hewani). Plankton (fitoplankton dan zooplankton) mempunyai peran yang sangat besar dalam ekosistem perairan, dimana organisme tersebut berperan sebagai sumber makanan bagi hewan perairan lainnya (Nontji, 1993). Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi plankton diperairan Selat Bali, menghitung struktur komunitas plankton seperti :Kelimpahan plankton, keanekaragaman, keseragaman dan dominansi plankton, serta menganalisis hubungan dominansi kelimpahan plankton dan parameter fisika kimia oseanografi di perairan Selat Bali. Metode yang digunakan dalam penentuan titik lokasi pengambilan sampel yaitu purposive sampling dimana dari ke empat stasiun yang diambil adalah area dimana sering dijadikan nelayan untuk menangkap ikan atau yang biasa disebut dengan area fishing ground sedangkan metode pengambilan sampel dilakukan secara vertikal dan horizontal pada kedalaman 1 m dan 20 m. Pada penelitian ini ditemukan 116 jenis untuk fitoplankton dan 29 jenis untuk zooplankton, sedangkan plankton yang mendominasi yaitu Chaetoceros curvicetus 4854 ind/L, Oikopleura albicana 48 ind/L, Nauplius of calanoid 42 ind/L, Chaetoceros compressus 7994 ind/L, Nauplius of cyclopoid 70 ind/L, Bacteriastrum elegaca 2840 ind/L, Eurytemora pacifica nauplius 44 ind/L, Oscilatoria sp 186 ind/L, Eurytemora pacifica nauplius 111 ind/L, Thalassiothrix frauenfeldii 989 ind/L, Eurytemora pacifica nauplius 141 ind/L, Chaetoceros brevis 1270 ind/L, Eurytemora pacifica nauplius 132 ind/L, Chaetoceros curvisetus 99 ind/L, Calanus nauplius 160 ind/L, Asterionella japonica 849 ind/L, Nauplius of Calanus 383 ind/L, Leptocylindrus danicus 168 ind/L, Nauplius of calanus 291 ind/L. Indeks Biologi Plankton untuk nilai Keanekaragaman (H’), keseragaman (E) tertinggi yaitu fitoplankton (H’ : 2.72 pada bulan Juli stasiun 1; E : 0.95 pada bulan April stasiun 1), zooplankton (H’ :2.31 pada bulan September stasiun 2; E : 0.99 pada bulan Oktober stasiun 2). Hasil analisis statistik menggunakan clustering didapatkan 4 tabel dendogram yaitu kedalaman 1 m dan 20 m berdasarkan stasiun dan musim, sedangkan hasil analisis statistik menggunakan PCA (Principal Component Analysis) didapatkan hasil bahwa suhu, salinitas, klorofil-a, nitrat dan fosfat merupakan komponen utama yang mempengaruhi kelimpahan plankton, sedangkan DO berada dalam komponen kedua.