Pemanfaatan Fragmen Pigmen Protein Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata Yang Diuji Secara In-Vivo Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Di Laboratorium Bioteknologi

Main Author: Irawanto, YovanEndik
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/134327/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/134327/
ctrlnum 134327
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><relation>http://repository.ub.ac.id/134327/</relation><title>Pemanfaatan Fragmen Pigmen Protein Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata Yang Diuji Secara In-Vivo Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Di Laboratorium Bioteknologi,</title><creator>Irawanto, YovanEndik</creator><subject>333.91 Water and lands adjoining bodies of water</subject><description>Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia disamping tiga komoditi lainnya seperti udang, ikan nila dan rumput laut. Penurunan populasi ikan kerapu di alam dan kerusakan habitat karang menyebabkan budidaya kerapu menjadi solusi dalam kontribusi ekspor (Amrullah, 2003). Kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu jenis ikan laut yang cukup berpotensi. Ikan kerapu tikus adalah jenis ikan karang yang hanya hidup dan tumbuh cepat di daerah tropis. Ciri khasnya terletak pada bentuk moncong diujung depan kepala yang menyerupai tikus sehingga disebut kerapu tikus atau kerapu bebek, dan ikan ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi (Akbar dan Sudaryanto, 2001). Budidaya ikan kerapu tikus sudah mulai berkembang sejak tahun 1998. Kendala yang terdapat pada budidaya ikan kerapu adalah penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan kerapu adalah Viral Nervous Necrosis (VNN) yang disebabkan oleh noda virus (Sugama, 2003). Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam kelas alga, diameternya antara 3-30 &#x3BC;m, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut fitoplankton. N. oculata merupakan sel berwarna kehijauan, tidak motil, dan tidak mempunyai flagel. Selnya berbentuk seperti bola berukuran sedang dengan diameter 2-4 &#x3BC;m, tergantung spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk cangkir (Hermanto et al., 2011). N. oculata memiliki nutrisi penting seperti Eicosapentaenoic Acid (EPA) sebesar 30,5%, Omega 3 HUFAs sebesar 42,7 %, kandungan lipid antara 31-68% berat kering dan kandungan protein sebesar 52,11% (Fulks dan Main, 1991; Kawaroe, 2008; Fachrullah, 2011). Selain itu Mohammady et al., (2005), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa mikroalga ini memiliki kandungan asam amino yang lengkap seperti alanin, metionin, dan leusin. Selama pertumbuhannya mikroalga dapat mengalami beberapa fase pertumbuhan diantaranya fase lag, fase logaritmik atau eksponensial, fase penurunan laju pertumbuhan, fase stasioner dan fase kematian. Aktin merupakan komponen penting pada sitoskeleton. Peranannya sangat penting dalam berbagai proses sel termasuk perpindahan sel, pembelahan sel, dan ekspresi gen. &#x3B2;-aktin adalah senyawa kompleks dari dua molekul yang berbeda, yang memperluas antara molekul satu dengan molekul yang lain pada profilin (komponen membran yang dapat merangsang ekspresi gen) (Chik et al., 1996). Pemanfaatan N. oculata bisa dalam bentuk Fragmen Pigmen Protein (FPP). FPP ini digunakan sebagai inducer sistem kekebalan tubuh ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Harapannya adalah pengiduksian FPP mampu meningkatkan ekspresi &#x3B2;-aktin sebagai bentuk respon yang baik terhadap serangan VNN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif ekperimental. Pengamatan dilakukan pada perlakuan (A) ikan kontrol (ikan tanpa perlakuan FPP vii dan VNN), (B) ikan dengan pemberian FPP, (C) ikan dengan pemberian VNN, dan (D) ikan dengan pemberian FPP dan pada hari ke-14 diinfeksikan VNN. Aktifitas FPP diamati pada organ hati ikan uji berdasarkan ekpresi &#x3B2;-aktin sebagai penanda respon antivirus. Metode analisa yang digunakan adalah SDS-PAGE, dan Imunohistokimia (IHK). Gambar dianalisa menggunakan software Immunoratio (IR) dan ImageJ. Hasil pengamatan pada organ hati ikan kerapu tikus menunjukan penginduksian FPP memberikan pengaruh terhadap peningkatan ekpresi &#x3B2;-aktin. Hasil tersebut berdasarkan analisa (immunoratio:imageJ). Pada ikan kontrol prosentase kemunculan &#x3B2;-aktin sebesar (27,0%:positif), pada ikan dengan pemberian FPP lebih tinggi yaitu (55,4%:positif), ikan dengan penginfeksian VNN (58,5%:positif), dan ikan dengan penginduksian FPP dan penginfeksian VNN (65,4%:positif). Berdasarkan pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa fragmen pigmen protein (FPP) crude mikroalga N. oculata yang diinduksikan pada ikan kerapu tikus (C. altivelis) dapat meningkatkan &#x3B2;-aktin pada sel. Pengingkatan ini menjadi regulator kunci keberhasilan respon imun pada ikan. Hasil ini menjadi indikator semakin baiknya sistem pertahanan ikan uji terhadap serangan VNN.</description><date>2015-08-12</date><type>Thesis:Thesis</type><type>PeerReview:NonPeerReviewed</type><type>Book:Book</type><language>eng</language><identifier>http://repository.ub.ac.id/134327/1/Laporan_Skripsi.pdf</identifier><identifier> Irawanto, YovanEndik (2015) Pemanfaatan Fragmen Pigmen Protein Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata Yang Diuji Secara In-Vivo Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Di Laboratorium Bioteknologi,. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya. </identifier><relation>SKR/FPR/2015/463/051505771</relation><recordID>134327</recordID></dc>
language eng
format Thesis:Thesis
Thesis
PeerReview:NonPeerReviewed
PeerReview
Book:Book
Book
author Irawanto, YovanEndik
title Pemanfaatan Fragmen Pigmen Protein Mikroalga Laut Nannochloropsis Oculata Yang Diuji Secara In-Vivo Pada Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes Altivelis) Di Laboratorium Bioteknologi
publishDate 2015
topic 333.91 Water and lands adjoining bodies of water
url http://repository.ub.ac.id/134327/1/Laporan_Skripsi.pdf
http://repository.ub.ac.id/134327/
contents Ikan kerapu merupakan salah satu komoditas unggulan budidaya di Indonesia disamping tiga komoditi lainnya seperti udang, ikan nila dan rumput laut. Penurunan populasi ikan kerapu di alam dan kerusakan habitat karang menyebabkan budidaya kerapu menjadi solusi dalam kontribusi ekspor (Amrullah, 2003). Kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan salah satu jenis ikan laut yang cukup berpotensi. Ikan kerapu tikus adalah jenis ikan karang yang hanya hidup dan tumbuh cepat di daerah tropis. Ciri khasnya terletak pada bentuk moncong diujung depan kepala yang menyerupai tikus sehingga disebut kerapu tikus atau kerapu bebek, dan ikan ini mempunyai nilai ekonomi yang tinggi (Akbar dan Sudaryanto, 2001). Budidaya ikan kerapu tikus sudah mulai berkembang sejak tahun 1998. Kendala yang terdapat pada budidaya ikan kerapu adalah penyakit. Penyakit yang sering menyerang ikan kerapu adalah Viral Nervous Necrosis (VNN) yang disebabkan oleh noda virus (Sugama, 2003). Mikroalga merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik yang termasuk dalam kelas alga, diameternya antara 3-30 μm, baik sel tunggal maupun koloni yang hidup di seluruh wilayah perairan tawar maupun laut, yang lazim disebut fitoplankton. N. oculata merupakan sel berwarna kehijauan, tidak motil, dan tidak mempunyai flagel. Selnya berbentuk seperti bola berukuran sedang dengan diameter 2-4 μm, tergantung spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk cangkir (Hermanto et al., 2011). N. oculata memiliki nutrisi penting seperti Eicosapentaenoic Acid (EPA) sebesar 30,5%, Omega 3 HUFAs sebesar 42,7 %, kandungan lipid antara 31-68% berat kering dan kandungan protein sebesar 52,11% (Fulks dan Main, 1991; Kawaroe, 2008; Fachrullah, 2011). Selain itu Mohammady et al., (2005), dalam penelitiannya menjelaskan bahwa mikroalga ini memiliki kandungan asam amino yang lengkap seperti alanin, metionin, dan leusin. Selama pertumbuhannya mikroalga dapat mengalami beberapa fase pertumbuhan diantaranya fase lag, fase logaritmik atau eksponensial, fase penurunan laju pertumbuhan, fase stasioner dan fase kematian. Aktin merupakan komponen penting pada sitoskeleton. Peranannya sangat penting dalam berbagai proses sel termasuk perpindahan sel, pembelahan sel, dan ekspresi gen. β-aktin adalah senyawa kompleks dari dua molekul yang berbeda, yang memperluas antara molekul satu dengan molekul yang lain pada profilin (komponen membran yang dapat merangsang ekspresi gen) (Chik et al., 1996). Pemanfaatan N. oculata bisa dalam bentuk Fragmen Pigmen Protein (FPP). FPP ini digunakan sebagai inducer sistem kekebalan tubuh ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis). Harapannya adalah pengiduksian FPP mampu meningkatkan ekspresi β-aktin sebagai bentuk respon yang baik terhadap serangan VNN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif ekperimental. Pengamatan dilakukan pada perlakuan (A) ikan kontrol (ikan tanpa perlakuan FPP vii dan VNN), (B) ikan dengan pemberian FPP, (C) ikan dengan pemberian VNN, dan (D) ikan dengan pemberian FPP dan pada hari ke-14 diinfeksikan VNN. Aktifitas FPP diamati pada organ hati ikan uji berdasarkan ekpresi β-aktin sebagai penanda respon antivirus. Metode analisa yang digunakan adalah SDS-PAGE, dan Imunohistokimia (IHK). Gambar dianalisa menggunakan software Immunoratio (IR) dan ImageJ. Hasil pengamatan pada organ hati ikan kerapu tikus menunjukan penginduksian FPP memberikan pengaruh terhadap peningkatan ekpresi β-aktin. Hasil tersebut berdasarkan analisa (immunoratio:imageJ). Pada ikan kontrol prosentase kemunculan β-aktin sebesar (27,0%:positif), pada ikan dengan pemberian FPP lebih tinggi yaitu (55,4%:positif), ikan dengan penginfeksian VNN (58,5%:positif), dan ikan dengan penginduksian FPP dan penginfeksian VNN (65,4%:positif). Berdasarkan pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa fragmen pigmen protein (FPP) crude mikroalga N. oculata yang diinduksikan pada ikan kerapu tikus (C. altivelis) dapat meningkatkan β-aktin pada sel. Pengingkatan ini menjadi regulator kunci keberhasilan respon imun pada ikan. Hasil ini menjadi indikator semakin baiknya sistem pertahanan ikan uji terhadap serangan VNN.
id IOS4666.134327
institution Universitas Brawijaya
affiliation mill.onesearch.id
fkp2tn.onesearch.id
institution_id 30
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Brawijaya
library_id 480
collection Repository Universitas Brawijaya
repository_id 4666
subject_area Indonesian Language Collection/Kumpulan Karya Umum dalam Bahasa Indonesia*
city MALANG
province JAWA TIMUR
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4666
first_indexed 2021-10-25T04:05:52Z
last_indexed 2021-10-28T07:23:13Z
recordtype dc
_version_ 1751453699981443072
score 17.538404