Bioaugmentasi Bakteri Pseudomonas Putida Dan Enterobacter Sp Untuk Menurunkan Kadar Histamin Pada Limbah Cair Pemindangan

Main Author: CahyaK, FrendiNur
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133897/1/Laporan_PDF.pdf
http://repository.ub.ac.id/133897/
Daftar Isi:
  • Desa Sendang Biru, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak industri pemindangan. Dalam proses pengolahan ikan tersebut dilakukan dengan cara merebus ikan dalam suasana bergaram selama waktu tertentu dan menghasilkan limbah berupa cairan. Limbah pemindangan tersebut pada umumnya mengandung kadar histamin tinggi dan dibuang langsung ke sungai atau perairan lainnya. Histamin merupakan senyawa yang penting dalam racun scromboid (racun yang ada di dalam ikan jenis scromboide), tetapi gejalanya tidak nampak ketika diaplikasikan dengan obat anti-histamin. Histamin merupakan salah satu amin biogenic yang mempunyai pengaruh terhadap efek fisiologis manusia. Dari fakta tersebut, perlu adanya proses pengolahan limbah pemindangan agar tidak menyebabkan pencemaran pada lingkungan di sekitarnya. Salah satu teknik pengolahan limbah secara organik menggunakan mikroorganisme yang dapat menurunkan kadar histamin adalah teknik Bioaugmentasi. bioaugmentasi digunakan untuk menyingkirkan produk sampingan dari bahan mentah dan polutan potensial dari limbah. Dari latar belakang tersebut, dilakukan sebuah penelitian tentang bioaugmentasi pada limbah pemindangan yang ada di industri pemindangan Desa Sendangbiru, Kabupaten Malang. Dalam penelitian ini, bakteri yang digunakan adalah bakteri Pseudomonas putida dan Enterobacter, Sp . Penelitian ini dilakukan dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang, Laboratorium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Brawiaya Malang, serta UPT Laboratorium dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya pada tanggal 19 Desember 2013 sampai dengan 16 Januari 2014 dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kedua bakteri tersebut dalam menurunkan kadar histamin pada limbah pemindangan. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dari bahan utama dan isolat bakteri murni bakteri Pseudomonas putida, Enterobacter sp dan limbah pemindangan. Bahan pendukung lainya adalah media cair TSB, aquades, larutan NaCl, air ledeng, kertas saring, masker, sabun cair, dan waring. Sedangkan untuk pengujian Histamin dibutuhkan: metanol, aquadest, glasswool, NaOH 1N, HCl 0,1 N, orto-ptalatdikarbodildehid (OPT) 0,1 %, asam phospat (H3PO4) 3,57N, resin penukar ion jenis dowex 1-X8 50-10 mesh, larutan standart histamin, dan larutan kerja. Selanjutnya, peralatan pengambilan sampel, adalah coolbox; peralatan pembiakan dan pengenceran bakteri, antara lain: kulkas, lamiran flow, tabung reaksi, rak tabung reaksi tertutup, erlenmeyer, pipet volum, beaker glaass, timbangan digital, gelas arloji, osse, lamiran, gelas ukur, spatula, bunsen, botol semprot, nampan, inkubator, autoklaf; peralatan aerasi limbah yang digunakan adalah toples dan seperangkat aerator; dan peralatan pengujian kadar histamin, antara lain: corong dan botol filtrat contoh, kertas saring kasar, plastik, karet pengikat; kolom resin 20 cm x 0,8 cm, reservoar 2cm x 5 cm; labu takar 25 ml, 50 ml, 100 ml, dan 1000 ml; pipet volumetric, sprektrofluorometer, stiler plate, tabung reaksi 5ml tertutup, timbangan analisis, waterbath. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksploratif. Prosedur penelitian diawali dengan pengambilan sampel limbah cair yang di UD. Mina Jaya Desa Sendang Biru Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebelum dilakukan uji coba bioaugmentasi, dilakukan penelitian tahap I yaitu pembiakan bakteri Pseudomonas putida dan bakteri Enterobacter Sp . Setelah dilakukan pembiakan, langkah selanjutnya adalah penelitian tahap II yaitu pengenceran bakteri ,10 =2 ,10 =3 ,10 =4 ,10 =5 , 10 =6 . Setelah bakteri diencerkan, kemudian bakteri sebanyak 1 ml dimasukkan pada botol-botol yang telah diisi dengan limbah cair pemindangan 500 ml. Bakteri yang dimasukkan adalah bakteri Pseudomonas putida , Enterobacter Sp dan campuran Pseudomonas putida dan Enterobacter Sp . Langkah selanjutnya, limbah yang telah diberi bakteri tersebut diaerasi selama 10 hari menggunakan aerator. Setelah 10 hari, aerasi dihentikan dan dilakukan uji biogenic amine (histamin). Penelitian uji biogenic amine ini dilakukan di UPT Laboratorium dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Surabaya. Kadar histamin yang diperoleh dari penelitian ini pada perlakuan limbah segar di dapatkan kadar histamin 10,995 mg/kg, pada perlakuan limbah dengan bakteri Pseudomonas putida didapatkan kadar histamin 3,025 mg/kg, pada perlakuan limbah dengan bakteri Enterobacter sp didapatkan kadar histamin 1,707 mg/kg, pada perlakuan campuran antara Pseudomonas putida dan Enterobacter sp didapatkan nilai kadar histamin 4,373 mg/kg.