Pengaruh Metode Tanam yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Anggur Laut (Caulerpa lentillifera)
Main Author: | Saputra, NyomanRobbyManik |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/133896/1/SKRIPSI_NYOMAN_ROBBY_MANIK_SAPUTRA_115080509111001.pdf http://repository.ub.ac.id/133896/ |
Daftar Isi:
- Rumput laut merupakan tumbuhan yang hidup hampir di seluruh perairan sampai batas kedalaman sinar matahari dapat mencapainya. Salah satunya adalah anggur laut (Caulerpa lentillifera) yang sering disebut dengan nama green caviar, umi-bodo, lelato, ararusip, dan lato, merupakan jenis dari rumput laut yang bisa dimakan dalam keadaan segar maupun bisa digunakan sebagai bahan-bahan kosmetik dan obat-obatan. Walaupun anggur laut ini bisa didapatkan dari alam namun ukuran dan kualitas serta hasil yang didapat tidak bisa dikontrol, sehingga perlu diadakannya budidaya yang mampu untuk melengkapi hal tersebut, Kendala yang dihadapi adalah media tanam yang digunakan sangat sulit untuk di dapatkan itupun harus impor dari luar dan harganya pun cukup mahal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan anggur laut. Penelitian yang dilaksanakan selama 1 bulan dimulai dari 1-30 September 2013. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan yaitu, penggunaan metode tanam dengan jaring, cocomesh (jaring sabut kelapa), supernet dan anyaman bambu. Jenis anggur laut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Caulerpa lentillifera. Parameter utama pada penelitian ini adalah pertumbuhan dan parameter penunjang adalah kualitas air (suhu salinitas, kecerahan, pH, DO, Nitrogen dan Phosphat. Perbedaan metode tanam yang berbeda mempengaruhi pertumbuhan anggur laut dan pertumbuhan anggur laut yang terbaik terdapat pada perlakuan D yaitu bibit anggur laut di tanam dengan metode anyaman bambu Kualitas air selama masa pemeliharaan masih berada pada kisaran normal yaitu suhu 28-300C, salinitas 30-32 ppt, kecerahan 60 cm, pH 7,8-8,20, DO 6,3-6,6 ppm, Nitrogen 1,80-2,07 ppm dan Phosphat 0,41-0,56 ppm. Dalam penggunaan metode tanam cocomesh sebaiknya cocomesh dicuci sebelum digunakan agar zat tanin yang terkandung didalamnya hilang.