Daftar Isi:
  • Wilayah pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan dilaut. Wilayah pesisir mempunyai sumberdaya yang sangat potensial di Indonesia, sumberdaya ini sangat besar yang didukung oleh adanya garis pantai sepanjang 81.000 km. Garis pantai yang panjang ini menyimpan potensi kekayaan sumberdaya alam yang besar. Potensi itu diantaranya potensi sumberdaya hayati dan non hayati. Potensi sumberdaya alam yang melimpah di wilayah pesisir dapat mengakibatkan terjadinya pemanfaatan sumberdaya yang berlebih oleh masyarakat, sehingga tidak memperhatikan potensi sumberdaya alam sektor lainnya.Maka dari itu, perlu adanya perencanaan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu. Dalam perencanaan pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu perlu mengetahui tentang potensi sumberdaya wilayah pesisir secara keseluruhan di tempat penelitian. Salah satu cara untuk mengetahui potensi yang ada di tempat penelitian ialah dengan melakukan kegiatan pemetaan potensi sumberdaya pesisir di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Ketapang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo Provinsi Jawa Timur, dengan tujuan mengetahui potensi sumberdaya wilayah pesisir secara keseluruhan, mengetahui potensi konflik pemanfaatan ruang di wilayah pesisir, mengetahui kondisi terkini (existing) dan menyusun rekomendasi tentang pengelolaan lahan sumberdaya pesisir. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan teknik survey. Data yang terkumpul di analisis sesuai dengan sifat dan karateristik yang akurat untuk menjawab tujuan penelitian. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengambilan data primer dan sekunder. Teknik pengambilan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis yang dilakukan yaitu dengan mengoverlay beberapa data yang akan dikumpulkan menjadi kesatuan yang akan memberikan deskripsi tentang potensi sumberdaya pesisir. Potensi Sumberdaya Manusia (SDM) Kelurahan Ketapang berdasarkan Profil Kelurahan Ketapang tahun 2013 terdiri dari : a) Potensi penduduk berdasarkan jenis kelamin, b) Potensi penduduk berdasarkan agama yang dianut, c) Potensi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan, d) Potensi penduduk berdasarkan pekerjaan, e) Potensi penduduk berdasarkan usia produktif, dan f) Potensi penduduk berdasarkan status perkawinan. Jumlah penduduk sebanyak 6965 jiwa yang terdiri dari 3429 berjenis kelamin laki-laki dan 3536 jiwa berjenis kelamin perempuan.dengan mayoritas penduduk beragama islam sebanyak 97,9%. Tingkat pendidikan lulusan SMA sebanyak 26% dengan mayoritas bermata pencarian sebagai PNS sebanyak 37%. Penduduk yang berusia produktif sebanyak 66% dan 34% berusia non produktif dengan 60% berstatus sudah kawin. Potensi sumberdaya alam wilayah pesisir di Kelurahan Ketapang meliputi (1) potensi perikanan (tangkap dan budidaya), (2) potensi pertanian, (3) potensi hutan mangrove, (4) potensi pemukiman, (5) potensi industri, (6) potensi lahan terbuka. Potensi perikanan tangkap ikan hasil tangkapan berupa ikan kurisi (Nemiterus Nemaptophorus), ikan teri (Stolephorus Commersoni), kembung (Rastrelliger faughni), kerapu (Cromileptes altivetis), cumi-cumi (Mastigoteuthis Flammea), dan rajungan (Callinectes Sapidus) dengan hasil tangkapan sebanyak 5-10 kg tiap kali melaut. Alat tangkap yang digunakan yaitu pancing, bagan, bubu dan jaring insang. Jumlah armada penangkapan sebanyak 36 unit dan jumlah nelayan sebanyak 56 orang. Potensi perikanan tambak terletak dizona tambak dengan luas 0,185 km2 dengan hasil panen sebanyak 3 – 5 kg tiap petak tambak. Ikan yang dibudidayakan di zona tambak berupa ikan bandeng, udang windu dan vaname. Potensi pertanian yang terletak di zona pertanian dengan luas 1,421 km2 dengan hasil komoditas utama berupa jagung dengan hasil 0,14 ton/ha, Padi dengan hasil 0,17 ton/ha, bawang merah dengan hasil 6,25 ton/ha dan tomat dengan hasil 6,125 ton/ha. potensi hutan mangrove yang terletak di zona hutan mangrove dengan luas 0,042 km2 dengan jenis tanaman berupa Rhizophora mucronata, Avicennia alba, dan Sonneratia alba. Tanaman mangrove dengan jenis Avicennia alba dapat berpotensi secara ekonomi digunakan sebagai bahan pembuatan sirup, kripik dan tepung mangrove. Potensi pemukiman terletak di zona pemukiman dengan luas 0,5567 km2. Potensi Industri terdiri dari industri pengolahan ikan dan industri pengolahan tepung mangrove. Zona potensi lahan terbuka terletak di zona fasilitas umum dengan luas 0,017 km2 berpotensi kegunaannya untuk lapangan dan pemakaman. Kondisi terkini (existing) pada wilayah pesisir yang terdapat di Kelurahan Ketapang berdasarkan sumberdaya alam yang ada pada saat ini. Maka, Kelurahan Ketapang memiliki potensi sumberdaya alam yang terletak di beberapa zona, zona tersebut meliputi : (1) zona tambak, (2) zona pertanian, (3) zona hutan mangrove, (4) zona pemukiman, (5) zona industri, dan (6) zona lahan terbuka. Konflik pemanfaatan lahan yang terjadi antar potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah pesisir Kelurahan Ketapang antara lain konflik pemanfaatan lahan potensi pertanian dengan tambak dan potensi pemukiman dengan pertanian. Sedangkan untuk pemanfaatan lahan yang direkomendasikan sesuai dengan kondisi terkini (existing) terdiri dari zona pemukiman, zona hutan mangrove, zona pertanian, dan zona tambak.