Pengaruh Kerapatan Lamun Yang Berbeda Terhadap Kelimpahan Moluska Di Pesisir Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan

Main Author: Putra, BayuDwi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/133836/1/LAPORAN_FIK.pdf
http://repository.ub.ac.id/133836/
Daftar Isi:
  • Lamun adalah tumbuhan berbunga yang sudah menyesuaikan diri hidup pada lingkungan laut. Padang lamun sering dijumpai di alam dan berasosiasi dengan moluska.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kerapatan lamun terhadap kelimpahan moluska. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, dilakukan pada bulan Agustus 2014. Data yang diambil adalah kerapatan lamun, kelimpahan moluska, suhu, kecepatan arus, pH perairan, salinitas,oksigenterlarut, bahan organik, tekstur sedimen, nitrat sedimen dan fosfat sedimen.Hasil penelitian ditemukan 3 jenis lamun yaitu Cymodocearotundata, Halophila ovalis dan Thalassia hemprichii. Lokasi penelitian dibagi dalam 3 kategori yaitu rapat (stasiun 1) diperoleh 1249 rumpun/m2, kurang rapat (stasiun 2) dengan jumlah lamun 588 rumpun/m2 dan pada stasiun 3 kerapatan lamun tergolong sedang 989 rumpun/m2. Pada penelitian ini ditemukan moluska sebanyak 23 jenis, kelas Gastropoda 20 jenis dan kelas Bivalvia 3 jenis. Kelimpahan moluska tertinggi (18,08 ind/m2) pada daerah lamun yang rapat dan terendah (13,21 ind/m2) pada komunitas lamun kurang rapat, tetapi berdasarkan hasil perhitungan kesamaan komunitas Kruskal Wallis menunjukkan tidak ada perbedaan kesamaan komunitas moluska di ketiga kategori kepadatan lamun tersebut dengan tingkat kesamaan sedang (34, 78% sampai 52,17%,). Hasil pengukuran kualitas perairan dari setiap lokasi didapatkan hasil suhu berkisar 29°C sampai 30°C, kecepatan arus berkisar 0,02 m/s sampai 0,19 m/s, pH perairan didapatkan 8, salinitas berkisar antara 32 ppt sampai 34 ppt, oksigen terlarut berkisar 6,75 sampai 8,35, bahan organik berkisar 0,40 sampai 0,73%, nitrat sedimen berkisar 0,075 – 0,185 mg/kg, fosfat sedimen berkisar 0,163 sampai 0,280 dan tekstur sedimen pada daerah lamun yang rapat didapatkan jenis pasir, pada daerah lamun yang kurang rapat didapatkan tekstur lempung berpasir dan pada daerah lamun yang sedang didapatkan tekstur pasir. Saran yang dapat penulis berikan adalah perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya mempertahankan ekosistem lamun dan kondisi lingkungan.