partisipasi nelayan terhadap pengeloaan sumberdaya kerang dara (Anadara granosa) di Di Desa Bluru Kidul Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Daftar Isi:
- Menurut Suyasa (2003), Potensi perikanan Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Secara keseluruhan mencapai 65.000.000 ton, yang terdiri dari 7.000.300 ton pada sector perikanan tangkap. Menurut catatan DKP (Dinas Kelautan dan Perikanan) 2012 Sidoarjo memiliki potensi penangkapan ikan di laut dengan luas wilayah tangkapan 413km2 dengan andalanya yaitu jenis ikan berkulitkeras (kerang dan kupang), . Untuk itu pemerintah daerah harus mampu menggali potensi lokal guna meningkatkan pendapatan asli daerah. Kedua, otonomi daerah harus mampu mendorong masyarakat untuk lebih berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan (Stanis, 2005) Beberapa kajian menunjukkan bahwa peranan nelayan menjadi faktor dominan yang menentukan berhasil tidaknya suatu program kerja perikanan. Tanpa partisipasi nelayan, pembangunan sektor perikanan akan mengalami kebuntuan. Perubahan pola pikir nelayan perlu menjadi salah satu agenda pembangunan sektor perikanan, diantaranya dapat dilakukan melalui pendidikan, penyuluhan dan penegakan regulasi (Wiyono, 2007). Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi, partisipasi nelayan dan peran pemerintah dalam pengelolaan sumberdaya kerang dara serta pengaruhnya dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan menggunakan data primer yakni data hasil kuisioner melalui wawancara dan data sekunder yakni data laporan tahunan instansi terkait ( Profil Desa Bluru Kidul, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sidoarjo ) sebagai data penunjang penelitian. Hasil penelitian dari sampel 30 orang nelayan Bluru Kidul Kabupaten Sidoarjo sebagian besar sudah mengerti tentang sumberdaya perikanan, hal ini disebabkan hampir setiap hari mereka berkecimpung di dunia perikanan. Sedangkan untuk partisipasi nelayan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan kurang maksimal dalam hal bekerjasama dalam melaksanakan program – program pemerintah, sebagian besar nelayan melasanakan kegiatan secara individu dan berkelompok. Pemerintah telah berperan aktif dalam mengelola sumberdaya perikanan meskipun partisipasi nelayan kurang baik dalam bekerjasama dengan pemerintah, hal ini dikarenakan ada beberapa faktor diantaranya, sumberdaya manusia (SDM) itu sendiri, kebijakan yang dinilai kurang efektif, komunikasi dan koordinasi antara pemerintah dengan nelayan. Hasil uji regresi terjadi pada pengaruh partisipasi nelayan terhadap sumberdaya kerang dengan persamaan Y = -6,875 + 0,882 X yang berarti jika persepsi nelayan sebesar 0 % maka nelayan telah berpartisipasi sebesar -6,875 %. Koefisien regresi sebesar 0,882 artinya jika persepsi nelayan mengalami kenaikan 1% maka partisipasi nelayan naik sebesar 0,882%, begitu pula seterusnya sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat pengetahuan tentang sumberdaya perikanan maka semakin meningkat pula partisipasi mereka dalam pengelolaan sumberdaya kerag di Desa Bluru Kidul kecamatan Sidoarjo. Sedangkan untuk pengaruh peran pemerintah terhadap partisipasi nelayan didapat persamaan Y = 10,094 + 0,791 X yang artinya jika peran pemerintah sebesar 0% maka nelayan yang telah berpartisipasi sebesar 10,094 %. Koefisien regresi sebesar 0,791 artinya jika keberlangsungan kerang mengalami kenaikan 1% maka partisipasi nelayan naik sebesar 0,791%, begitu pula seterusnya sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin meningkat peran pemerintah maka semakin meningkat pula partisipasi nelayan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan di Desa Bluru Kidul kecamatan Sidoarjo. Sedangkan anatara peran pemerintah terhadap keberlangsungan sumberdaya kerang adalah Y = -14,062 + 1,469 X yang artinya jika peran pemerintah sebesar 0% maka nelayan yang telah berpartisipasi sebesar -14,062 %. Koefisien regresi sebesar 1,469 artinya jika keberlangsungan kerang mengalami kenaikan 1% maka partisipasi nelayan naik sebesar 1,469%, begitu pula seterusnya Dari penelitian ini dapat disarankan perlunya komunikasi dan koordinasi serta kedekatan emosional yang lebih ditingkatkan lagi antara pemerintah dan nelayan, kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian sumberdaya kerang, perubahan sistem pengelolaan perikanan yang lebih baik dan peningkatan mutu sumberdaya manusia khususnya para nelayan. Disamping itu juga perlu penelitian lebih lanjut mengenai faktor signifikan yang mempengaruhi partisipasi nelayan tentang sumberdaya perikanan.